FUNGSI
KONSUMSI DAN TABUNGAN
Konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat dan negara
sangat erat hubungannya dengan pendapatan masyarakat dan negara. Sehingga besar
kecilnya konsumsi ditentukan oleh tingkat pendapatan, semakin besar pendapatan
akan selalu diikuti meningkatnya konsumsi. Jadi, hubungan antara pendapatan dan
konsumsi bersifat positif (berbanding lurus), atau secara matematis fungsi
konsumsi dapat dinotasikan C = f (Y).
Sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsi oleh
masyarakat akan ditabung, sehingga semakin besar pendapatan, akan semakin besar
pula tabungan. Jadi, hubungan antara pendapatan dengan tabungan bersifat
positif (berbanding lurus), atau secara matematis fungsi tabungan dapat
dinotasikan S = f (Y).
1. Pengertian
Dalam
suatu perekonomian, pendapatan masyarakat suatu negara secara keseluruhan
(pendapatan nasional) dialokasikan ke dalam dua kategori penggunaan, yaitu
untuk keperluan konsumsi dan tabungan. Pada umumnya pendapatan dilambangkan
dengan Y, sedangkan konsumsi dilambangkan dengan C, tabungan dilambangkan
dengan S, dan investasi dilambangkan dengan I.
Menurut
John Maynard Keynes, pendapatan suatu negara dapat dirumuskan sebagai berikut.
a. Ditinjau dari segi perseorangan
Y =
C + S
b. Ditinjau dari segi perusahaan/pengusaha
Y =
C + I
Keterangan:
Y = income/pendapatan
C = consumption/konsumen
S = saving/tabungan
I = investment/investasi
C = consumption/konsumen
S = saving/tabungan
I = investment/investasi
Jika pendapatan berubah, maka akan berakibat konsumsi dan tabungan juga berubah. Perubahan tersebut dapat ditentukan sebagai berikut:
1) MPC (Marginal Propencity to Consume) adalah
angka perbandingan antara besarnya perubahan konsumsi dengan besarnya
pendapatan nasional, sehingga dapat dirumuskan:
MPC =
Keterangan:
ΔC =
selisih konsumsi atau tambahan konsumsi atau perubahan konsumsi
ΔY =
selisih pendapatan atau tambahan
pendapatan atau perubahan pendapatan
2) MPS (Marginal Propencity
to Save) eadalah perbandingan antara
bertambahnya tabungan dengan bertambahnya pendapatan nasional, yang
dapat dirumuskan sebagai berikut:
MPS =
Keterangan:
ΔS = selisih tabungan atau tambahan
tabungan atau perubahan tabungan
ΔY =
selisih pendapatan atau tambahan
pendapatan atau perubahan pendapatan
2. Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan
antara konsumsi (C) dengan pendapatan (Y). Pada umumnya, fungsi konsumsi
diasumsikan mempunyai persamaan linear sebagai berikut:
C = a + bY
Syarat
mutlak fungsi konsumsi, yaitu:
-
nilai a = harus positif
- nilai b = harus positif
Keterangan:
- nilai b = harus positif
Keterangan:
C =
tingkat konsumsi nasional
a =
besarnya pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan nol atau autonomous
consumption (konsumsi otonom).
b = MPC yaitu tambahan konsumsi dengan adanya
penambahan pendapatan.
Untuk
mengetahui besarnya a, dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
a = (APC – MPC)Y
a = (APC – MPC)Y
Dimana:
APC = Average Propencity to Consume, artinya: hasrat
untuk konsumsi rata-rata.
APC adalah perbandingan antara besarnya konsumsi pada
suatu tingkat pendapatan nasional (C) dengan besarnya tingkat pendapatan
nasional itu sendiri (Y).
Bila ditulis dengan rumus adalah:
APC
=
, sedangkan b atau MPC =
Dalam fungsi konsumsi, kita juga harus mengenal tingkat pendapatan Break Even Point (BEP) atau Break Even Income (BEI). Adapun maksud tingkat pendapatan BEP adalah tingkat pendapatan, di mana besarnya pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran untuk konsumsi, yang dapat dirumuskan:
Y = C atau
S = 0
Dimana:
C = fungsi konsumsi
S = fungsi tabungan
Contoh 1:
Diketahui
data pendapatan suatu negara beserta konsumsi dan tabungannya sebagai berikut:
a. Pada tingkat
pendapatan nasional per tahun Rp 1.000 miliar, besar konsumsi per tahun Rp 950
miliar, sehingga tabungannya Rp 50 miliar.
b. Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp 1.200
miliar, besar konsumsi per tahun Rp 1.100 miliar, sehingga tabungannya Rp100
miliar.
Tentukan:
a. Fungsi konsumsi.
b. Tingkat Pendapatan Nasional BEP (Break Even Point).
b. Tingkat Pendapatan Nasional BEP (Break Even Point).
Jawab:
1)
Mencari Fungsi Konsumsi
APC =
=
APC = 0,95
MPC
= b =
=
=
MPC =
Maka:
a = (APC – MPC)Y
= (0,95 –
0,75)1.000 miliar
= 0,20 x 1.000
miliar
a = 200
miliar
Jadi
fungsi konsumsinya adalah: C = a + bY
C = 200 miliar + 0,75Y
2)
Besarnya titik
keseimbangan BEP
BEP
terjadi pada saat : Y = C atau Y – C = 0
Y –
C = 0
Y –
(200 miliar + 0,75Y) = 0
Y –
0,75Y – 200 miliar = 0
0,25Y
= 200
miliar
Y = 800
miliar
Jadi besarnya BEP adalah: Rp 800 miliar
Diket: Y1
= 1.000 M
Y2 = 1.200 M
C1 = 950 M
C2 = 1.100 M
Tanya :
Fungsi Konsumsi = …..?
Jawab :
Fungsi Konsumsi: C = a + bY
200(
= 150(
200C – 190.000 = 150Y – 150.000
200C = 190.000 + 150Y – 150.000
200C = 40.000 + 150Y
C = 200 + 0,75Y
Jadi fungsi konsumsinya adalah: C = 200 miliar + 0,75Y
3. Fungsi
Tabungan
Fungsi tabungan yaitu fungsi yang
menunjukkan hubungan antara tabungan (S) dengan pendapatan (Y).
Dengan menggunakan rumus fungsi konsumsi, dapat
ditentukan sebagai berikut:
Y = C + S
S = Y – C padahal C = a + bY,
sehingga S = Y – (a + bY)
S = Y – a – bY
S = -a + (1 – b) Y
S = Y – C padahal C = a + bY,
sehingga S = Y – (a + bY)
S = Y – a – bY
S = -a + (1 – b) Y
Jadi, fungsi tabungan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
S = -a + (1 – b)Y
Sehingga:
1 – b atau MPS =
Syarat mutlak fungsi
tabunga yaitu:
- nilai a = harus negatif
- nilai 1 - b = harus positif
- nilai 1 - b = harus positif
Keterangan :
S =
Tingkat tabungan nasional
1 –
b = MPS yaitu tambahan pendapatan yang
digunakan untuk tambahan tabungan
Contoh 2:
Berdasarkan fungsi konsumsi pada Contoh 1, maka fungsi
tabungan dapat ditentukan sebagai berikut:
Dengan diketahui fungsi konsumsi: C = 200 miliar + 0,75Y
Maka: fungsi tabungannya menjadi: S = -200 miliar + (1
- 0,75)Y
S = -200 miliar + 0,25Y
Selain
cara diatas 0,25 juga dapat dicari dengan menggunakan rumus:
MPS =
=
MPS
=
4. Hubungan antara MPC (Marginal Propencity to
Consume) dengan MPS (Marginal
Propencity to Save)
Secara matematis hubungan antara MPC dan
MPS dapat dinyatakan sebagai berikut:
MPC + MPS = 1
MPC = 1 – MPS
MPS = 1 –
MPC
Contoh:
Berdasarkan
fungsi konsumsi dan fungsi tabungan di atas, dapat ditentukan bahwa:
MPC + MPS = 1
0,75 + 0,25 = 1 (terbukti)
0,75 + 0,25 = 1 (terbukti)
5. Angka
Pengganda Pendapatan ( Multiplier)
Angka
pengganda pendapatan adalah angka yang menunjukkan perubahan konsumsi dan
tabungan karena adanya perubahan pendapatan nasional. Angka pengganda biasa
ditulis dengan huruf k dan dirumuskan sebagai berikut.
k =
=
Contoh:
Berdasarkan
penentuan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, maka besarnya angka pengganda
dapat dihitung sebagai berikut:
k =
=
k = 4
6. Cara Lain untuk Mencari Fungsi Konsumsi dan
Tabungan
a)
Untuk menentukan fungsi
konsumsi, dapat digunakan rumus berikut:
C = tingkat
konsumsi
Y = tingkat
pendapatan
C1 =
tingkat konsumsi yang ke-1
C2 =
tingkat konsumsi yang ke-2
Y1 =
tingkat pendapatan yang ke-1
Y2 = tingkat pendapatan yang ke-2
Contoh:
1) Pada tingkat pendapatan
nasional per tahun Rp 1.000 miliar, besarnya konsumsi per tahun Rp 950 miliar,
sehingga tabungannya Rp 50 miliar.
2) Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp 1.200
miliar, besarnya konsumsi per tahun Rp 1.100 miliar, sehingga tabungannya Rp 100
miliar.
Maka fungsi konsumsinya
dapat dicari sebagai berikut:
200(
= 150(
200C – 190.000 = 150Y –
150.000
200C = 190.000 + 150Y –
150.000
200C = 40.000 + 150Y
C = 200 + 0,75Y
Jadi fungsi konsumsinya
adalah: C = 200 miliar + 0,75Y
b)
Untuk menentukan fungsi tabungan,
dapat digunakan rumus berikut:
S1
= tingkat tabungan yang ke-1
S2 =
tingkat tabungan yang ke-2
Contoh:
Berdasarkan
contoh soal pada fungsi konsumsi di atas, maka fungsi tabungan dapat dicari
sebagai berikut:
200(S
– 50) = 50(Y – 1.000)
200S
– 10.000 = 50Y – 50.000
200S = 10.000 + 50Y – 50.000
200S = -40.000 + 50Y
S = -200 + 0,25Y
Jadi fungsi konsumsinya
adalah: S = -200 miliar + 0,25Y
Hal-hal
yang berhubungan dengan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan:
a. Menentukan
besarnya kenaikan konsumsi atau tambahan konsumsi (ΔC)
b. Menentukan besarnya kenaikan tabungan atau
tambahan tabungan (ΔS)
c. Menentukan besar kenaikan pendapatan atau tambahan pendapatan (ΔY)
ΔY =
Contoh:
Diketahui fungsi konsumsi suatu negara: C = 250 +
0,8Y. Jika pendapatan meningkat dari Rp 200.000 menjadi Rp 300.000. tentukan
besarnya kenaikan tabungan!
Jawab:
Kenaikan tabungan:
Jadi
kenaikan tabungan sebesar: Rp 20.000
Contoh Soal :
1 . Pada tingkat pendapatan Rp. 500.000 besarnya
konsumsi Rp. 400.000 dan pada tingkat pendapatan Rp. 1.000.000 besarnya
konsumsi Rp. 600.000. Berdasarkan data tersebut fungsi konsumsinya adalah :
Diket : Y1
= Rp. 500.000
Y2
= Rp. 1.000.000
C1
= Rp. 400.000
C2 = Rp. 600.000
C2 = Rp. 600.000
Tanya : C = .......?
Jawab :
C = a + bY
b = MPC =
MPC =
=
0,4
a = (APC –
MPC)Y
APC =
=
= 0,8
Maka : a = (APC – MPC)Y
= (0,8 – 0,4)500.000
= 0,4(500.000)
a = 200.000
Sehingga :
C = a + bY
C = 200.000 + 0,4Y
Jadi persamaan fungsi konsumsinya adalah : C = 200.000 + 0,4Y
2. Diketahui fungsi konsumsi masyarakat adalah : C = 60
milyar + 0,7Y. Jika pendapatan nasionalnya : Rp. 300.000 milyar, berapa
besarnya tabungan masyarakat?
Diket : C = 60 milyar +
0,7Y
Y = 300.000 milyar
Tanya : S = .........?
Jawab :
Jawab :
S = –a + (1 – b)Y
= - 60 milyar + (1 -0,7)Y
= - 60 milyar + 0,3Y
= - 60 milyar + 0,3(300.000
milyar)
= - 60 milyar + 90.000 milyar
S = 89.940
milyar
Jadi besarnya tabungan masyarakat adalah : Rp 89.940 milyar
3.
Diketahui fungsi konsumsi : C = 200.000 + 0,7Y. Jika besarnya tabungan masyarakat Rp.
100.000,00 maka besarnya konsumsi adalah ...
A. Rp. 270.000,00 D. Rp. 900.000,00
B. Rp. 370.000,00 E. Rp. 1.000.000,00
C. Rp. 628.570,00
A. Rp. 270.000,00 D. Rp. 900.000,00
B. Rp. 370.000,00 E. Rp. 1.000.000,00
C. Rp. 628.570,00
Jawab :
Diket : C = 200.000 + 0,7Y ⟺ Fungsi
Konsumsi
S = 100.000
S = 100.000
Tanya : C =
.........?
Jawab :
Jawab :
S = –a + (1 – b)Y
= - 200.000 + (1 – 0,7)Y
S = - 200.000 +
0,3Y ⟺ Fungsi Tabungan
100.000 = -
200.000 + 0,3Y
0,3Y = 300.000
Y = 1.000.000
Y = C +
S atau C = Y - S
= 1.000.000 –
100.000
C = 900.000
|
C = 200.000 + 0,7Y
= 200.000 + 0,7(1.000.000)
= 200.000 + 700.000)
= 900.000
|
Y = C + S atau C = Y - S
= 1.000.000 –
100.000
C = 900.000
Jadi konsumsi
pada saat tabungan Rp 100.000 adalah : Rp
900.000
4. Jika diketahui fungsi konsumsi : C = 100 + 0,75Y maka pendapatan saat Break
Even Income adalah ...
A. Rp. 500 D. Rp. 350
B. Rp. 450 E. Rp. 300
C. Rp. 400
A. Rp. 500 D. Rp. 350
B. Rp. 450 E. Rp. 300
C. Rp. 400
Jawab :
Diket : C = 100 + 0,75Y
Tanya : Break Even Income (BEI) / Titik keseimbangannya?
Jawab :
Tanya : Break Even Income (BEI) / Titik keseimbangannya?
Jawab :
Syarat BEI : Y
= C
Y = 100 + 0,75Y
Y = 100 + 0,75Y
Y – 0,75 Y = 100
0,25 Y = 100
Y = 100/0,25
Y = 400
Jadi besarnya pendapatan saat Break Even
Income adalah : Rp 400
5.
Jika diketahui fungsi konsumsi : C = 200 + 0,8Y maka pendapatan pada saat
Break Even Income adalah ...
A. Rp. 1.000 D. Rp. 4.000
B. Rp. 2.000 E. Rp. 5000
C. Rp. 3.000
Jawab :
A. Rp. 1.000 D. Rp. 4.000
B. Rp. 2.000 E. Rp. 5000
C. Rp. 3.000
Jawab :
Diket : C = 200 + 0,8Y
Tanya : Break Even Income / Titik keseimbangannya?
Jawab :
Tanya : Break Even Income / Titik keseimbangannya?
Jawab :
Y = C
Y = 200 + 0,8Y
Y = 200 + 0,8Y
Y – 0,8Y = 200
0,2Y = 200
Y = 200/0,2
Y = 1.000
Jadi besarnya pendapatan saat Break Even
Income adalah : Rp 1.000
6. Jika diketahui fungsi konsumsi
: C = 500 + 0,75Y maka pendapatan pada saat Break Even Income adalah ...
A. Rp. 1.000 D. Rp. 4.000
B. Rp. 2.000 E. Rp. 5000
C. Rp. 3.000
Jawab :
A. Rp. 1.000 D. Rp. 4.000
B. Rp. 2.000 E. Rp. 5000
C. Rp. 3.000
Jawab :
Diket : C = 500 +
0,75Y
Tanya : Break Even Income / Titik keseimbangannya?
Jawab :
Tanya : Break Even Income / Titik keseimbangannya?
Jawab :
Y = C
Y = 500 + 0,75Y
Y = 500 + 0,75Y
Y – 0,75Y = 500
0,25Y = 500
Y = 500/0,25
Y = 2.000
Jadi besarnya pendapatan saat Break Even
Income adalah : Rp 2.000
7. Jika diketahui fungsi konsumsi ; C =
100 + 0,75 Y maka MPC adalah ...
A. 0,25 D. -100
B. 0,75 E. 0,30
C. 100
Jawab :
A. 0,25 D. -100
B. 0,75 E. 0,30
C. 100
Jawab :
Diket : C = 100 + 0,75 Y
Tanya : MPC =
.....?
Jawab :
MPC
= b = 0,75
8. Jika
diketahui fungsi konsumsi : S = -100 + 0,25Y maka MPC adalah ...
A. 0,25 D. 100 + 0,75 Y
B. 0,75 E. 0,30
C. -100
Jawab :
A. 0,25 D. 100 + 0,75 Y
B. 0,75 E. 0,30
C. -100
Jawab :
Diket : S = -100 + 0,25 Y
Tanya : MPC =
.....?
Jawab :
MPS = 0,25
MPC + MPS = 1
MPC + 0,25 = 1
MPC = 0,75
9. Jika diketahui fungsi konsumsi
: S = -100 + 0,25 Y maka MPS adalah ...
A. 0,25 D. 100 + 0,75
B. 0,75 E. 0,30
C. -100
Jawab :
A. 0,25 D. 100 + 0,75
B. 0,75 E. 0,30
C. -100
Jawab :
Diket : S = -100 + 0,25 Y
Tanya : MPS = ......?
Tanya : MPS = ......?
Jawab : MPS = 0,25
10. Dalam suatu masyarakat memiliki fungsi konsumsi sebesar : C = 70.000 +
0,25Y. Kemudian, pendapatan nasional
Negara tersebut adalah Rp 160.000. Maka hitunglah besarnya tabungan masyarakat
tersebut!
Jawab :
Diket : C =
70.000 + 0,25Y, dimana : a = 70.000 dan b = 0,25
Y =
160.000
Ditanya :
S = .........?
Jawab :
S = -a + (1 –
b)Y
= -70.000 + (1 –
0,25)Y
= -70.000 +
0,75(160.000)
= -70.000 +
120.000
S = 50.000
Dengan S =
50.000 dan Y = 160.000 maka : C = 110.000
S = Y – a – bY
= 160.000 – 70.000 – 0,25(160.000)
= 90.000 – 40.000
S = 50.000
11. Saat Badrun memiliki pendapatan
sebesar $ 5,000, dia memiliki tabungan sebesar $ 1,500. Kemudian, pendapatan
Badrun naik menjadi $ 8,000, karena itu tabungannya naik menjadi $ 2,700.
Tentukan fungsi konsumsi dari Badrun!
Diket :
Y1 = 5.000
Y2 = 8.000
S1 = 1.500 ⟹ C1 = 3.500
S2 = 2.700 ⟹ C2 = 5.300
Tanya : C =
.......?
Jawab :
C = a + bY
MPC =
∆C/∆Y
= 1.800/3.000
MPC =
0,6
APC = C/Y = 3.500 / 5.000
APC = 0,7
a = (APC – MPC
)Y
a = (0,7 – 0,6
)5.000
= 0,1(5.000)
a = 500
Jadi Fungsi
konsumsi si Badrun adalah : C = 500 +
0,6Y
12. Sebelum bekerja pengeluaran
Daniel sebesar Rp. 1.500.000 sebulan. Setelah bekerja dengan penghasilan
sebesar Rp. 5.000.000 pengeluarannya sebesar Rp. 4.500.000. Fungsi konsumsi
Daniel adalah....
Diket :
- a =
1.500.000 (Konsumsi pada saat Y = 0)
- ∆C =
C1 - C0 = 4.500.000 - 1.500.000 = 3.000.000
-
Y = Y1 - Y0 = 5.000.000
- ∆Y = 5.000.000
- 0 = 5.000.000
Tanya :
Fungsi Konsumsi ?
Jawab
:
Fungsi
konsumsi dinyatakan dengan :
C = a + bY
atau C a + mpcY
Pada soal diatas sudah diketahui nilai a, Y, ∆Y,
dan ∆C, jadi langkah selanjutnya kita mencari MPC
MPC = ∆C /
∆Y
MPC =
3.000.000 / 5.000.000 = 3/6
MPC = 0,6,
karena MPC = b, maka b = 0,6
setelah MPC
kita ketahui, maka fungsi konsumsi untuk Daniel dapat kita tentukan sebagai
berikut :
C = a + bY,
C = 1.500.000 + 0,6Y
C1 =
1.500.000
C2 =
4.500.000
ΔC = 3.000.000
Y1 =
0
Y2 =
5.000.000
ΔY = 5.000.000
b = MPC =
=
= 0,6
Sehingga :
C = 1.500.000 + 0,6Y
C – C1……dst
Konsumsi keluarga Damhuri
digambarkan dalam fungsi C = 150.000,00
+ 0,92Y pada saat
pendapatannya sebesar Rp8.000.000,00. Apabila pendapatan keluarga tersebut berubah menjadi
Rp10.000.000,00, mereka akan menyisihkan pendapatan untuk tabungan sebesar... .
A. Rp800.000,00
B. Rp650.000,00
C. Rp640.000,00
D. Rp490.000,00
E. Rp150.000,00
Pembahasan
diketahui :
fungsi C = 150.000 + 0,92Y
Y yang dipakai bukan Rp.8.000.000 tetapi Y = Rp.10.000.000.
S = ...?
langkah awal adalah mengubah fungsi C menjadi fungsi S
Karena C = 150.000 + 0,92Y
maka S = - 150.000 + 0,08Y
S = - 150.000 + 0,08 (10.000.000)
S = - 150.000 + 800.000
S = 650.000
Jadi, jawabannya: B
Contoh 2
Fungsi tabungan S = -100.000 + 0,25 Y Jika besarnya konsumsi Rp.850.000,00 maka besarnya tabungan....
A. Rp. 250.000
B. Rp. 150.000
C. Rp.125.000
D. Rp. 100.000
E. Rp. 95.000
Pembahasan :
Diketahui S = -100.000 +0,25Y
C = 850.000
S = ....?
Langkah awal mengubah fungsi S menjadi fungsi C
Karena S = - 100.000 +0,25Y
Maka C = 100.000 + 0,75Y
850.000 = 95.000 + 0,75Y
850.000 - 100.000 = 0,75Y
0,75Y = 750.000
Y = 750.000 : 0,75
Y = 1.000.000
sehingga S bisa dicari dengan 2 cara
Cara 1 : S = - 100.000 +0,25Y
S = -100.000 + 0,25(1.000.000)
S = -100.000 + 250.000
S = 150.000
Cara 2 Y = C + S
S = Y - C
S = 1.000.000 - 850.000
pendapatannya sebesar Rp8.000.000,00. Apabila pendapatan keluarga tersebut berubah menjadi
Rp10.000.000,00, mereka akan menyisihkan pendapatan untuk tabungan sebesar... .
A. Rp800.000,00
B. Rp650.000,00
C. Rp640.000,00
D. Rp490.000,00
E. Rp150.000,00
Pembahasan
diketahui :
fungsi C = 150.000 + 0,92Y
Y yang dipakai bukan Rp.8.000.000 tetapi Y = Rp.10.000.000.
S = ...?
langkah awal adalah mengubah fungsi C menjadi fungsi S
Karena C = 150.000 + 0,92Y
maka S = - 150.000 + 0,08Y
S = - 150.000 + 0,08 (10.000.000)
S = - 150.000 + 800.000
S = 650.000
Jadi, jawabannya: B
Contoh 2
Fungsi tabungan S = -100.000 + 0,25 Y Jika besarnya konsumsi Rp.850.000,00 maka besarnya tabungan....
A. Rp. 250.000
B. Rp. 150.000
C. Rp.125.000
D. Rp. 100.000
E. Rp. 95.000
Pembahasan :
Diketahui S = -100.000 +0,25Y
C = 850.000
S = ....?
Langkah awal mengubah fungsi S menjadi fungsi C
Karena S = - 100.000 +0,25Y
Maka C = 100.000 + 0,75Y
850.000 = 95.000 + 0,75Y
850.000 - 100.000 = 0,75Y
0,75Y = 750.000
Y = 750.000 : 0,75
Y = 1.000.000
sehingga S bisa dicari dengan 2 cara
Cara 1 : S = - 100.000 +0,25Y
S = -100.000 + 0,25(1.000.000)
S = -100.000 + 250.000
S = 150.000
Cara 2 Y = C + S
S = Y - C
S = 1.000.000 - 850.000
S
= 150.000
No comments:
Post a Comment