TUGAS
MANAJEMEN OPERASIONAL
SELEKSI
DAN DESAIN PRODUK
DISUSUN
OLEH :
MUHAMMAD NICCO
SETIAWAN NPM :...
RIZKY RAMADANDY NPM :....
KELAS : III
REGULER II C J/S
UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN PANCA BUDI
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
2018
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Makalah ini di ajukan guna memenuhi tugas dalam mata
kuliah Manajemen Operasi, dengan Judul Seleksi dan Desain Produk.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih kurang sempurna oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari semua pihak sangat diharapkan.
Akhirnya melalui kesempatan ini, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada teman semuanya yang telah membantu hingga
makalah ini dapat terselesaikan. Penyusun mengharapkan semoga makalah ini
berguna bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya
Medan, 7 Desember 2018
Kelompok IV
DAFTAR ISI
BAB 1 SELEKSI PRODUK
Seleksi produk adalah usaha yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh
produk yang benar benar baik diproduksi.
Proses
seleksi lebih mengarah pada perencanaan tenik-teknik produksi di lapangan dan
keputusan dalam penggunaan strategi yang cocok untuk digunakan.
1. Type of process (tipe
pemprosesan),
2. Process flow structure
(struktur proses aliran),
- Job
Shop adalah struktur proses yang sesuai untuk volume produksi rendah dari
berbagai macam variasi produk standar.
-
Proses Batch adalah struktur proses yang memproduksi berbagai macam variasi
produk standar secara relative terhadap volume yang rendah.
-
Jalur Perakitan (Assembly Line) adalah struktur proses yang dirancang untuk
membuat bagian-bagian tersendiri.
-
Continuous Flow Process biasanya merupakan struktur proses otomatis yang
mengubah bahan baku mentah ke barang jadi pada satu proses yang terus-menerus.
3.
Matrix Produk-Proses (Product-Process Matrix) adalah alat untuk menganalisa
hubungan antara struktur proses, volume produksi dan variasi khas.
4. The virtual factory (pabrik
virtual-untuk simulasi produksi): Aktifitas manufaktur dilaksanakan tidak hanya
di satu pabrik, tetapi di banyak lokasi oleh supplier dan partner perusahaan
sebagai bagian dari strategi persekutuan.
Salah satu fungsi manajerial terpenting dalam sejmua jenis
organisasi itu adalah menjamin bahwa masukan-masukan berbagai sumber daya
organisasi menghasilkan produk atau jasa yang dirancang secara tepat atau
keluaran yang dapat memuaskan keinginan para pelanggan.
I.
Pilihan
strategi produk menunjang keunggulan bersaing
Banyak pilihan yang ada dalam pemilihan, penetapan, dan
desain produk. Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk
dapat di sajikan pada pelanggan atau klien. sebagai contoh, rumah sakit
melakukan spesialisasi pada berbagai jenis pasien dan berbagai jenis prosedur
kesehatan. Manajemen rumah sakit dapat memutuskan untuk mengoperasikan rumah
sakit umum, atau rumah sakit bersalin.
Keputusan produk merupakan asa bagi strategi organisasi dan
memiliki dampak luas pada seluruh fungsi operasi. Sebagai contoh, batang kemudi
GM merupakan sebuah contoh yang menunjukkan peran penting yang dimainkan desain
produk dalam kualitas dan efisiensi. Batang kemudi yang baru mempunyai desain
yang lebih sederhana, dengan komponen 30% lebih sedikit dari pada sebelumnya.
Hasilnya, waktu perakitan hanya sepertiga dari batang kemudi yang lama, dan
kualitas batang kemudi yang baru lebih baik tujuh kali lipat. Sebagai bonus tambahan,
biaya mesin-mesin pada lini produksi yang baru adalah sepertiga lebih rendah
dibandingkan produksi yang lama.
II. Siklus hidup produk
Produk dilahirkan. Mereka hidup dan mereka mati. Mereka
disingkirkan oleh masyarakat yang terus berubah. Kehidupan produk terbagi atas
empat fase, yaitu :
1) Perkenalan
2) Pertumbuhan
3) Kematangan
4)
Penurunan.
Siklus hidup produk mungkin berumur beberapa jam (Koran),
bulan (model baju dan PC), tahun (rekaman piringan hitam), atau dasawarsa
(Volkswagen beetle). Terlepas dari panjangnya siklus, tugas menejer oprasi
tetap sama:yaitu mendesain sebuah system yang membantu mengenalkan produk baru
dengan sukses. Jika fungsi oprasi tidak dapat berjalan secara efektif pada
tahapan ini,maka perusahaan mungkin dibebani dengan produk pecundang, yakni
produk yang tidak bisa diproduksi secara efisien atau bahkan tidak bisa
diproduksi sama sekali.
II.
Siklus
Hidup dan Strategi
Sebagaimana
seorang menejer oprasi harus siap untuk mengembangkan produk baru, mereka juga
harus siap untuk mengembangkan strategi untuk produk baru dan produk yang sudah
ada. Pengujian berkala produk sangat perlu dilakukan, karena strategi berubah
sejalan dengan perubahan produk melintasi siklus hidupnya. Strategi produk yang
berhasil mengharuskan penetapan strategi terbaik untuk setiap produk
berdasarkan posisinya pada siklus hidup. Berikut ditinjau beberapa pilihan
strategi saat produk berjalan melintasi siklus hidupnya.
Fase perkenalan karena produk pada fase perkenalan ini
sebagaimana teknik produksi mereka masih sedang ”disesuaikan” dengan pasar,
kondisi ini mungkin memerlukan adanya pegeluaran lain-lain untuk
penelitian,pengembangan produk, modifikasi dan perbaikan proses, dan
pengembangan pemasok. Sebagai contoh, saat telephone genggam dikenalkan pertama
kali, keistimewaan pada telephone genggam yang di inginkan oleh masyarakat
masih belum ditetapkan. Pada waktu yang bersamaan,menejer oprasi masih
mencari-cari tektik manufaktur yang terbaik.
Fase pertumbuhan Dalam fase pertumbuhan, desain produk telah
mulai stabil, dan diperlukan peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif.
Penambahn kapasitas atau peningkatan kapasitas yang sudah ada untuk menampung
peningkatan permintaan produk mungkin diperlukan.
Fase kematangan Pada saat sebuah produk dewasa, pesaing
mulai bermunculan. Produksi jumlah besar dan inovatif sangat sesuai pada fase
ini. Pengendalian biaya yang lebih baik, berkurangnya pilihan dan pemotongan
lini produk mungkin efektif atau diperlukan untuk meningkatkan keuntungan dan
pangsa pasar.
Fase penurunan menejemen mungkin perlu agak kejam terhadap
produk yang siklus hidupnya mendekati akhir. Produk yang hamper mati biasanya
produk yang buruk bagi investasi sumber daya dan kemampuan manajerial. Kecuali
jika produk yang hamper mati ini membuat kontribusi yang unik bagi reputasi
perusahaan atau lini produknya, atau bisa dijual dengan harga yang tinggi, maka
produk mereka harus dihentikan.
IV. Analisis Produk Berdasarkan Nilai
Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat
paling menjanjikan. Ini merupakan prinsip Pareto (yakni, focus pada
permasalahan yang sedikit tetapi penting, dan bukan pada permasalahan yanh
banyak tetapi sepele) yang diterapkan pada bauran produk : Sumber daya diinvestasikan
pada permasalahan yang sedikit tetapi penting, dan bukan yang banyak tetapi
sepele. Analisis produk berdasarkan nilai (product-by-value analysis) mengurutkan
produk secara menurun berdasarkan konstribusi dolar individu masing-masing
produk bagi perusahaan. Analisis ini juga mengurutkan konstribusi dolar
tahunan total dari suatu produk. Konstribusi rendah perunit dari satu produk
tertentu mungkin akan terlihat sama sekali berbeda jika ia mewakili sebagian
besar penjualan perusahaan.
Laporan produk berdasarkan nilai membuat manajemen dapat
mengevaluasi strategi yang mungkin untuk setiap produk. Hal ini mungkin
meliputi penambahan arus kas (sebagai contoh, peningkatan konstribusi dengan
meningkatkan harga jual atau menurunkan biaya), peningkatan penetrasi pasar
(meningkatkan kualitas dan/atau mengurangi biaya atau harga), atau mengurangi
biaya (memperbaiki proses produksi). Laporan juga member tahu manajemen, produk
mana yang harus dihilangkan dan yang mana yang gagal dan tidak membolehkan
adanya investasi lebih lanjut pada penelitian dan pengembangan atau modal.
Laporan memfokuskan perhatian manajemen pada arahan strategi untuk setiap
produk.
V. Munculnya Produk Baru
Produk mati, karena produk yang tidak perlu harus dibuang dan
digantikan. Karena perusahaan menghasilkan hampir semua pendapatan dan
keuntungan dari produk baru maka pemilihan produk, definisi, dan desain
dilakukan secara terus-menerus. Mengetahui bagaimana menemukan dan
mengembangkan produk baru dengan sukses merupakan suatu keharusan.
VI. Peluang Produk Baru
Satu teknik untuk menghasilkan ide produk baru adalah brainstorming.
Brainstorming adalah sebuah teknik dimana kelompok orang yang berbeda
saling berbagi ide pada topic tertentu,tanpa mengkritik. Tujuan brainstorming
adalah untuk membangkitkan diskusi terbuka yang menghasilkan ide kreatif
mengenai produk yang mungkin dan perbaikan produk. Walaupun perusahaan dapat
memasukkan brainstorming dalam beragam tahapan pengembangan produk baru,
umumnya akan bermanfaat bila secara langsung disertai semangat dapat memusatkan
perhatian pada peluan tertentu, sebagaimana dituliskan dibawah :
1) Memahami pelanggan
merupakan permasalahan dasar dalam pengembangan produk baru. Banyak
produk penting biasanya dipikirkan pertama kali dan bahkan dibentuk oleh
pengguna dan bukan oleh produsen. Beberapa produk cenderung dikembangkan oleh lead
users-perusahaan, organisasi, atau individu yang peka terhadap trend pasar
dan mempunyai kebutuhan diluar pengguna biasa. Manajer operasi harus
menyesuaikan diri pada pasar dan terutama lead users ini.
Penerapan MO berjudul “Ide Produk Stryker Datang dari Pelanggannya” membahas
bagaimana stryker tetap menyesuaikan diri dan mempertahankan aliran ide-ide
baru.
2) Perubahan Ekonomi
menyebabkan meningkatnya tingkat pada kemakmuran pada jangka panjang
tetapi siklus ekonomis dan harga berubah pada jangka pendek. Sebagai
contoh, pada jangka panjang, semakin banyak orang bisa membeli mobil, tetapi
pada jangka pendek, resesi dapat menurunkan permintaan mobil.
3) Perubahan secara sosiologis
dan demografis mngkin muncul pada beberapa factor seperti berkurangnya ukuran
keluarga. Trend ini mengubah preferensi pada ukuran rumah,apartemen, dan mobil.
4) Perubahan teknologi yang
membuat segalanya mungkin, mulai dari computer genggam, telephone genggam
hingga jantung buatan.
5) Perubahan politik/peraturan
menghasilkan perjanjian perdagangan yang baru, tariff ,dan juga persyaratan
kontrak dengan pemerintah.
6) Perubahan lain dapat muncul
melalui kebiasaan pasar, standart professional, pemasok, dan
distributor.
Manajer operai mendesain sistem yangg dapat membantu mengenalkan produk baru
dengan sukses dan harus menyadari adanya factor-faktor ini dan dapat
mengantisipasi perubahan dalam peluang produk produk itu sendiri, volume
produk, dan bauran produk.
Kemajuan teknologi telah terjadi secara dahsyat, sehingga
mengakibatkan segala sesuatu dengan cepat kelihatan ketinggalan jaman karena
memang telah usang. Produk-produk lama secara terus menerus dirancang kembali,
dan produk-produk baru tiada henti-hentinya terus dikembangkan. Dan erikut ini
adalah delapan tahap pengembangan produk :
1.
Ide
: bersumber dari perubahan lingkungan teknologi, demografi, ekonomi,
politik, dsb
2.
Persyaratan
yang harus dipenuhi di pasar : pendekatan yang diperlukan untuk memuaskan
konsumen.
3.
Spesifikasi
fungsional : bagaimana cara kerja produk tersebut
4.
Spesifikasi
produk : bagaimana produk akan dibuat
5.
Ulasan
desain : bagaimana produk akan dibuat secara ekonomis dan kualitas
6.
Pengujian
pasar : apakah produk memenuhi keinginan pasar
7.
Pengenalan
produk : produk diantar ke konsumeN
8.
Evaluasi
: berhasil atau tidak
I.
Pendekatan
1)Kelompok kerja pengembangan produk
: bertanggungjawab untuk mengubah produk (marketability, manufacturability
dan serviceability). Rekayasa serempak (concurent engineering)
menyangkut pengembangan produk yang lebih cepat dengan dilakukannya tindakan
terpadu atas berbagai aspek pengembangan produk
2) Kelompok kerja desain untuk
produksi.
3)Kelompok kerja perekayasa nilai
dan kenadalan produksi : peningkatan desain dan spesifikasi pada tahap
penelitian, pengembangan, perancangan dan produksi.
II.
Manfaat desain rekayasa nilai dan keandalan produk :
1.
Penurunan
kerumitan produk.
2.
Standarisasi
tambahan atas produk.
3.
Peningkatan
aspek fungsional produk.
4.
Desain
metode kerja yang lebih baik.
5.
Keamanan
kerja yang lebih baik.
6.
Peningkatan
keandalan produk.
7.
Rancangan
untuk memperoleh produk yang handal.
III.
Kelompok
kerja yang sukses mempunyai :
1.
Dukungan
dari manajemen puncak
2.
Kepemimpinan
yang memenuhi syarat dan berpengalaman
3.
Organisasi
formal dari kelompok tersebut
4.
Program
pelatihan untuk mengajarkan keahlian dan teknik pengembangan produk
5.
Pengalokasian
staf, pendanaan, dan bantuan penjualan yang cukup
Rancangan Mutu Handal menuntut bahwa suatu produk harus didesain agar
variasinya kecil dlam produksi atau dalam proses perakitan tidak berdampak
negatif pada produk
Manajer operasi harus memberi perhatian khusus pada unit
produk yang prospeknya paling baik. Menggunakan prinsip pareto yaitu sumberdaya
harus diinvestasikan pada sejumlah pos penting yang sedikit. Dengan
menganalisis produk berdasarkan nilai dengan mengidentifikasi produk yang
diurut ke bawah mulai dari kontribusinya yang terbesar.
Laporan urutan produk berdasarkan nilainnya berguna untuk memungkinkan
manajemen mengevaluasi strategi alternatif yang mungkin diterapkan untuk setiap
produk, yaitu temasuk :
1)
Arus kas yang meningkat
2)
Peningkatan penetrasi pasar
3)
Penurunan biaya
Laporan
urutan produk juga memberitahu manajemen produk mana yang tidak seharusnya
dijual dan yang investasinya perlu ditambah.
D. Mendefinisikan dan
Mendokumentasikan Produk
Mendefinisikan dan mendokumentasikan produk agar sesuai
fungsinya (apa yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen). Produk dirancang agar
fungsi yang dapat dimanfaatkan konsumen dapat dicapai. Pilihan yang dihadapi
manajemen yaitu bagaimana cara produk melakukan fungsinya. Spesifikasi umum
barang dan jasa diperlukan untuk memastikan produksi agar efisien.
Serta tataletak peralatan dan kualifikasi SDM ditentukan
setelah dilakukan pendefinisian, perancangan dan pendokumentasian barang dan
jasa. Setiap organisasi membutuhkan dokumen untuk mendefinisikan produknya.
Komponen produk dinyatakan dengan gambar teknik (engineering drawing)
yang menampilkan dimensi, toleransi, bahan mentah dan bentuk jadi dari suatu
komponen, kemudian dimasukkan ke dalam struktur produk (bill-of-material).
I.
Membuat
atau Membeli
Perusahaan memiliki pilihan untuk
memproduksi komponen mereka sendiri, atau membeli dari perusahaan lain.
Pemilihan ini dikenal sebagai keputusan membuat atau membeli (make-or-buy).
Keputusan membuat atau membeli membedakan antara apa yang perusahaan inginkan
untuk di produksi dan apa yang dibeli. Karena adanya variasi pada kualitas,
harga, dan jadwal penghantaran, keputusan ini sangat penting bagi pendefinisian
produk. Banyak produk dapat dibeli sebagai sebuah produk standar yang
diproduksi oleh orang lain. Beberapa produk standar bahkan tidak membutuhkan bill
of material ataupun gambar teknik karena spesifikasinya sebagai produk
standar sudah cukup.
II.
Teknologi Kelompok
1)
Gambar teknik yang modern mencakup aturan fasilitasi teknologi kelompok.
2)
Teknologi kelompok mengharuskan suatu kelompok diidentifikasikan lewat skema
pemberian kode yang memberikan spesifikasi jenis proses dan parameter proses
tersebut.
3)
Penerapan teknologi kelompok mengarah kepada :
a.
Perbaikan desain.
b.
Penurunan jumlah bahan mentah dan pembelian.
c.
Penyederhanaan perencanaan dan pengendalian produksi.
d.
Perbaikan jalur proses dan penggunaan mesin.
e.
Pengembangan sel kerja.
f.
Penurunan waktu pemasangan alat, bahan dalam proses dan waktu produksi.
E. Dokumen Produksi
Saat sebuah produk dipilih dan didesain, produksinya dibantu oleh dokumen yang
bermacam-macam, yaitu :
1.
Sebuah
gambar perakitan (assembly drawing), memprlihatkan gambar produk yang
terlepas atas komponennya. Gambar nperakitan biasanya merupakan gambar tiga
dimensi, yang dikenal sebagai gambar isometris.
2.
Diagram
perakitan (assembly chart) menunjukkan bentuk skematis bagaimana sebuah
produk dirakit. Komponen yang dibuat, komponen yang dibeli, atau kombinasi dari
keduanya diperlihatkan pada sebuah diagram perakitan. Diagram perakitan
mengidentifikasi titik produksi di mana komponen mengalir menjadi subperakitan
dan akhirnya menjadi produk jadi.
3.
Lembar
rute (rout sheet) mendata operasi (termasuk perakitan dan pengecekan)
yang dibutuhkan untuk memproduksi komponen dengan bahan yang dirinci dalam bill
of material. Lembar rute untuk sebuah produk memiliki satu input untuk
setiap operasi yang akan dijalankan pada produk. Bila lembar rute memasukkan
spesifik operasi dan standar tenaga kerja maka ia akan disebut sebagai lembar
proses.
4.
Perintah
kerja (work order) merupakan intruksi untuk membuat sejumlah produk
tertentu, biasanya untuk jadwal tertentu. Tiket yang ditulis pramuniaga pada
restoran favorit anda merupakan sebuah perintah kerja. Dalam sebuah rumah sakit
atau pabrik, perintah kerja merupakan dokumen yang lebih formalyang menyediakan
kewenangan untuk menarik obat atau produk tertentu dan persediaan, untuk
melakukan beragam fungsi, dan menugaskan karyawan untuk melakukan fungsi
tersebut.
5.
Engineering
change notice
(ECN) mengubah beberapa asspek definisi produk atau dokumentasi, seperti gambar
teknik atau bill of material. Untuk produk yang kompleks yang mempunyai
siklus manufaktur yang lama, seperti Boeing 777, perubahan yang ada mungkin
begitu banyak, sehingga tidak ada dua buah 777 yang dibuat sama persis
yang memang merupakan kenyataan.Perubahan merupakan desain dinamis telah
menghasilkan pengembangan suatu disiplin ilmu yang dikenal sebagai manajemen
konfigurasi, yang memperhatikan identifikasi prouk, pengendalian, dan
dokumentasi.
6.
Manajemen
konfigurasi (configuration management) adalah suatu sistem di mana
sebuah produk direncanakan dan perubahan konfigurasi diidentifikasikan secara
akurat sementara pengendalian dan pertanggungjawaban suatu perubahan.
Konsepsi, membuat
spesifikasi konsep dengan menggabungkan selera konsumen.Persetujuan, tahap
dimana spesifikasi ditunjukkan dengan perhitungan matematis, pembuatan model
gambar, kemudian dimodifikasi dengan bagian pemasaranPelaksanaan, Selanjutnya
dibuatlah model yang sesuai dengan spesifikasiPenterjemahan. Berdasarkan
spesifikasi yang telah ditetapkan pada tahap dua pada tahap ini keikutsertaan
bagian operasi dan pelayanan purna jual sangat diperlukan agar sama persepsi
dan tidak butuh biaya mahal.Pra-operasi. Tahap dimana sebagian produk,
diproduksi untuk mencek desain, peralatan dan spesifikasi. Pada tahap ini gambar
dan spesifikasi tidak dapat diubah lagi.
Kemajuan
teknologiPerubahan dlm kebutuhan konsumenDaur hidup produk yg semakin
pendekMakin meningkatnya persaingan pasar internasional
Makin tingginya biaya
modalPeraturan pemerintahBiaya tenaga kerja yg mahalPemusatan perhatian pd laba
jangka pendekKrgnya perhatian manajemen pd produk baru, yg tercermin dr riset
pemasaran yg tdk memadai,kekurangan strategi produk baruKetakutan bahwa produk
baru akan mengancam produk yg sdh ada
I.
Tantangan Dalam Pengembangan Produk
Makin terbatasnya
gagasan2 tentang produk baru mengingat cepatnya perkembangan pasar.Pasar yang
semakin terkotak dikarenakan semakin tajamnya tingkat persaingan.Hambatan
sosial dan peraturan pemerintahBiaya pengembangan produk yang tinggi.Usia
produk yang singkat mengingat pesaing biasanya akan memproduksi serupa jika
produk kita sukses di pasar.
BAB II DESAIN PRODUK
Desain Produk adalah sebagai alat manajemen untuk
menterjemahkan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan
sebelum menjadi rangcangan yang nyata yang akan diproduksi dan dijual dengan
menghasilkan laba.
Salah
satu fungsi manajemen terpenting dalam semua organisasi adalah menjamin bahwa
masukan – masukan berbagai sumber daya organisasi menghasilkan produk – produk
atau jasa yang dirancang secara tepat
atau menghasilkan keluaran – keluaran yang dapat memuaskan keinginan para
pelanggan.
Untuk menghasilkan keluaran – keluaran yang tepat
guna dan sesuai dengan keinginan pelanggan maka perlu adanya desain produk. Ada
pun beberapa pengertian tentang desain produk menurut para ahli.
Sebelum
menerangkan tentang pengertian desain produk, maka produk pun memiliki
pengertian sendiri sebagaimana dikemukakan oleh W.J. Stanton ( 1981 ; 192 ),
dimana :
“
A product is a set of tangible and intangible attributes, including, packaging,
color, price, manufakture prestige, retailer prestige, and manufacture and retailer
service, which the buyer may accept as offering want – satisfaction ”
Yang
telah diterjemahkan oleh DR. Buchori Alma dalam bukunya Manajemen Pemasaran dan
pemasaran jasa, yaitu :
“
Yang dikatakan produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak
berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga nama baik perusahaan, nama
baik toko yang menjual, dan pelayanan
pabrik serta pelayanan pengecer yang diterima pembeli guna memuaskan
keinginannya.”
Pengertian
desain dikemukakan pula oleh W.J. Syanton yang diterjemahkan oleh Y. Lamarto,
yaitu :
“
Desain adalah ragam khusus dari sebuah bentuk atau penampilan dalam seni,
produk atau ikhtiar.”
Setiap perusahaan yang didirikan tentunya disertai
harapan bahwa kelak dikemudian hari usahanya akan mengalami perkembangan dan
kemajuan dengan pesat,memperoleh keuntungan yang maksimal.Bagi perusahaan yang
bergerak di bidang industri yang membuat dan menjual produk-produk kebutuhan
konsumen.untuk itu perusahaan selalu menyesuaikan product design dengan selera
dan keinginan konsumen.
Hal ini sesuai dengan pendapat Bagas Prastyowibowo
(1999:5),menyatakan bahwa :
“
Desain produk salah satu unsur memajukan industri agar hasil industri produk
tersebut dapat diterima oleh masyarakat, karena produk yang mereka dapatkan
mempunyai kualitas baik,harga terjangkau,desain yang menarik,mendapatkan
jaminan dan sebagainya. ”
Begitu pun pendapat Yus R Hadjadinata (1995:18)
menyatakan bahwa:
“
Product design berhubungan dengan bentuk dan fungsi.Design mengenai bentuk berhubungan
dengan perencanaan dan penampilan dari product tersebut.Sedangkan desain
mengenai fungsi berhubungan dengan bagaimana product tersebut dapat di gunakan.
”
Ada pun pengertian dari desain produk itu dikemukan oleh
Suyadi Prawirosentono dalam bukunya Manajemen Produksi ( 1996 ; 1 ) :
“
Product design adalah rancang bangun dari suatu produk ( barang ) yang akan
diproduksi.”
Franklin G Moore dan Thomas E Hederick dalam bukunya
Manajemen Produksi dan Operasi ( 1999 : 121 ), mengatakan :
“ Desain produk
merupakan hal yang paling penting, karena kesempatan yang dimiliki produk baru
sering menakjubkan. Dimana pada suatu waktu, produk baru dapat menaikan dua
kali atau tiga kali omset suatu organisasi “
Berdasarkan beberapa
pengertian Desain Produk tersebut diatas ternyata bahwa Produk Desain mempunyai
maksud dan tujuan untuk membantu perusahaan dalam menciptakan dan mengembangkan
produk baru atau untuk menjamin hasil
produki yang sesuai dengan keinginan pelanggan disatu pihak serta
dipihak lain untuk menyesuaikan dengan kemampuan perusahaan.
Maksud dari Desain Produk, antara lain :
- Untuk menghindari kegagalan – kegagalan yang mungkin terjadi dalam pembuatan suatu produk.
- Untuk memilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan produk.
- Untuk menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang dibuat.
- Untuk menghitung biaya dan menentukan harga produk yang dibuat.
- Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut apakah sudah memenuhi persyaratan atau masih perlu perbaikan kembali.
Sedangkan tujuan dari Desain Produk itu sendiri, adalah :
- Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai jual yang tinggi.
- Untuk menghasilkan produk yang trend pada masanya.
- Untuk membuat produk seekonomis mungkin dalam penggunaan bahan baku dan biaya – biaya dengan tanpa mengurangi nilai jual produk tersebut.
Seorang product
designer harus melalui tahapan – tahapan dalam merencanakan suatu produk,
tahapan tersebut yaitu :
- Memformulasikan hasil marketing research
Adapun yang menjadi titik tolak dalam tahapan kegiatan
Desain Produk adalah riset pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan
pelanggan, product designer dapat
memperoleh data dari riset pemasaran yang langsung berhubungan dengan
pelanggan. Riset ini dilakukan baik untuk produk yang betul – betul baru maupun
untuk produk yang sudah ada.
Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan
menghasilkan sebuah gagasan atau ide untuk membuat suatu produk, dimana ide
tersebut diperoleh dari data yang didapatkan saat riset itu sendiri dilakukan.
Dalam riset pembuatan produk baru atau pengembangan produk yang sudah ada,
perusahaan harus mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :
-
Keinginan
pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya denga
tidak mengabaikan penentuan harga
-
Biaya
dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk yang sudah ada apakah
perusahaan mampu untuk membayarnya.
Untuk hal – hal tersebut diatas, maka riset ini perlu ditunjang
dengan faktor – faktor yang berupa waktu untuk menjalankan penelitian, mencari
informasi atau keterangan berdasarkan pengalaman.
- Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan
Untuk melaksanakan kegiatan pembuatan suatu produk, maka
desainer harus mempertimbangkan kemampuan dari perusahaan itu sendiri,
diantaranya : tenaga kerja, mesin – mesin, peralatan penunjang dan perkakas
lainnya. Dalam membuat produk, desainer harus mempertimbangkan biaya yang
seekonomis mungkin.
- Membuat sketsa
Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat
akan terlihat jelas satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk
mempermudah dalam pembuatan gambar kerja ( blue
Print ), sketsa dari masing – masing produk walaupun sketsa ini tidak
menunjukan ukuran – ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala
perbandingan.
- Membuat gambar kerja
Pembuatan gambar kerja ini adalah merupakan tahap akhir
dalam kegiatan Desain Produk, dimana dalam gambar kerja ini dapat digambarkan
bentuk dan ukuran yang sebenarnya dengan skala yang diperkecil. Selain itu,
dalam gambar kerja juga diperlihatkan bahan – bahan yang akan dipergunakan
dalam pembuatan produk tersebut. Setelah gambar kerja tersebut selesai
dirancang, kemudian diserahkan kepada pelaksana kegiatan untuk segera
dipelajari dan dikerjakan lebih lanjut cara proses produksinya.
Dalam kegiatan menghasilkan produk perusahaan harus
memperhatikan segala macam biaya yang akan dikeluarkan. Drs.R.A. Supriyono
dalam bukunya Akuntansi Biaya ( 1995 ; 201 ) mengemukakan bahwa :
“
Biaya adalah semua biaya yang terjadi dalam rangka proses produksi, dimana
biaya tersebut timbul pada saat produk siap untuk diproduksi sampai diterima
hasil penjualan. “
Dalam
setiap proses produksi mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan perusahaan
harus memperhatikan berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
sebuah produk atau produk yang diproduksi secara masal. Karena perancangan
biaya – biaya merupakan hal penting bagi perusahaan, dimana perusahaan dapat menghitung
berapa keuntungan yang diinginkan.
Untuk dapat mengetahui jenis – jenis proses produksi,
terlebih dahulu harus mengetahui pengertian dari pada proses produksi itu
sendiri. Pengertian proses produksi dikemukakan oleh Sofian Assauri dalam
bukunya manajemen produksi dan operasi ( 1998 ; 78 ) adalah :
“
Proses Produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan mengunakan
sumber – sumber ( tenaga kerja, mesin, bahan – bahan dan modal ) yang ada.”
Sedangkan jenis – jenis produksi dapat dibedakan atas dua
jenis, yaitu :
1. Proses
Produksi yang terus menerus ( Continous
processes )
Adapun
ciri – ciri dari proses produksi secara terus menerus adalah :
-
Biasanya
produk yang dihasilkan dalam jumlah besar dengan variasi sangat kecil dan sudah
distandarisir
-
Proses
seperti ini biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan
berdasarkan uturan pengerjaan dari produk yang dihasil dan sering disebut
dengan product layout
-
Mesin
– mesin yang dipakai dalam proses produksi seperti ini biasanya adalah mesin –
mesin yang bersifat khusus untuk menghasilkan produk tertentu
-
Apabila
terjadi salah satu mesin atau peralatan rusak, maka seluruh proses produksi
akan dihentikan dalam waktu tertentu.
2. Proses
produksi yang terputus – putus ( Intermitten
Processes )
Proses
produksi terputus – putus memiliki sifat atau ciri – ciri sebagai berikut :
-
Produk
yang dihasilkan dalam jumlah yang kecil atau bahkan tergantung pada banyaknya
pesanan
-
Penyusunan
peralatan berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi atau peralatan yang
sama dikelompokan pada tempat yang sama ( process
layout )
-
Meisn
– mesin yang dipergunakan adalah mesin – mesin yang bersifat umum yang dapat
digunakan untuk menghasilkan berbagai macam produk dengan variasi yang hampir
sama
-
Proses
produksi tidak mudah atau tidak akan berhenti walau pun terjadi kerusakan pada
salah satu mesin atau peralatan yang dipergunakan.
Desain produk sebagai alat bantu dalam manajemen produksi
bertitik tolak penelitian dan pengembangan yang dilakukan sebelumnya.
Pentingnya desain produk terletak pada penetapan secara rinci disain produk
atau jasa yang akan dibuat, serta klasifikasi agar sesuai dengan tujuan yang
dikendaki.
Sedangkan faktor – faktor yang mempengaruhi desain produk
adalah sebagai berikut :
1. Fungsi
produk
2. Standar
dan Spesifikasi desain
3. Tanggung
jawab Produk
4. Harga dan
Volume
Keempat
faktor tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut :

Gambar 2.1
Faktor – faktor yang mempengaruhi Desain Produk
( Yus R. Hardjadinata Manajemen Produksi / Operasi ( 1995
; 20 ) )
Faktor – faktor yang mempengaruhi Desain Produk :
1. Fungsi Produk
Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau
kegunaan yang berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu
dibuat. Dengan demikian bahwa desain produk itu berhubungan bentuk dan fungsi
dari suatu produk. Keduanya memegang peranan penting dalam menentukan suatu
desain produk yang pada dasarnya untuk memberikan kepuasan yang maksimal bagi
konsumen atau pelanggan baik segi kualitan maupun segi kuantitas.
2. Standar dan
Spesifikasi Desain
Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk
akan terlihat dari :
- Sambungan -
sambungan
Dalam hal ini
perusahaan harus merencanakan bagaimana menyambung bagian
- bagian
supaya tidak terlihat ada bagian yang kosong.
- Bagian
Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian
desain disambung dengan bagian lainnya,
sehingga apabila disatukan menjadi satu kesatuan yang kuat
- Bentuk
Pada waktu
mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan dengan
Penyesuaian
menurut fungsi dan kegunaannya.
- Ukuran
Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian –
bagian produk secara keseluruhan.
- Mutu
Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk
tersebut, apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk tersebut
harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan digunakan dalam jangka
waktu yang pendek.
- Bahan
Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu
yang baik, maka bahan yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar semua
yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan tersendiri.
- Warna
Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena
tiap orang mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan
hal inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan
perusahaan lain yang sejenis.
3. Tanggungjawab
Produk
Ini adalah merupakan salah satu tanggung jawab dari
produsen sebagai pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan
pemakai produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting
untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain produk tersebut.
4. Harga dan
Volume
Harga
dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk yang akan
dibuat berdasarkan pesanan biasanya
harga jualnya akan berbeda dengan produk yang dibuat untuk dipasakan kepada
konsumen luas yang harganya relatif lebih murah sehingga desain produknya akan
berbeda pula.
5. Prototype
Prototype merupakan model produk yang
pertama yang akan dibuat, prototype
ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum
perusahaan memproduksi maka prototype
diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu.
Dari pengujian prototype
tersebut, apabila lulus uji coba mungkin memberikan gambaran mengenai
perubahan – perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai informasi dalam
penyusunan terakhir desain produk.
Proses Desain adalah salah satu sub fungsi dari manajemen
produksi yang merupakan suatu kegiatan untuk mendisain semua kegiatan yang
diperlukan dalam rangka membuat produk. Proses Desain ini dapat diartikan
sebagai suatu perencanaan tentang proses pembuatan produk yang telah ditetapkan
pada desain produk dengan menggunakan mesin – mesin atau alat – alat yang ada
atau dapat diadakan.
Proses Desain ini
diperlukan terutama dalam rangka menjamin kelancaran proses pembuatan produk
yang telah ditetapkan karena pembuatan produk ini memerlukan berbagai persiapan
seperti peralatan – peralatan yang akan digunakan, biaya yang diperlukan serta
menetapkan metode pengerjaan.
Untuk menjamin penggunaannya secara efektif dan ekonomis
dari kegiatan – kegiatan ini diperlukan pengontrolan yang ketat supaya
kelancaran proses pembuatan produk dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Ada pun langkah – langkah Proses Desain adalah sebagai
berikut :
1.
Mengadakan
pertimbangan atau pemilihan desain dari spesifikasi – spesifikasinya untuk
memastikan bahwa cara ekonomis pembuatan produk dapat dilaksanakan
2.
Mengadakan pemilihan terhadap semua mesin – mesin dan
peralatan dan perlengkapan lain yang akan digunakan
3.
Menentukan
atau menetapkan lay out yang baik dari pabrik dan fasilitas – fasilitas lainnya
4.
Mengadakan
perencanaan dan penetapan kontrol terhadap keuangan, material, mesin, dan tenaga
kerja untuk menjamin penggunaannya secara efektif dan ekonomis dari fasilitas –
fasilitas pabrik yang dipakai untuk membuat produk.
Dalam perencanaan produk ini, tidak langsung sesuai
dengan Desain Produk yang diharapkan, biasanya terjadi kekurangan – kekurangan
yang perlu diperbaharui.
Dalam mendesain produk ataupun jasa dibutuhkan strategi desain yang
memerlukan beberapa faktor untuk
memenuhi strategi tersebut seperti:
a.
Biaya
Biaya atau sering disebut modal
diperlukan untuk membuat strategi desain. Tanpa adanya biaya yang cukup maka
strategi desain yang harus dilakukan akan lebih sulit dan tidak menjamin
tingkat keberhasilannya. Tetapi dalam strategi desain, biaya yang dikeluarkan
rendah produk yang dihasilkan tetap harus menarik dan berguna bagi para
konsumen.
b.
Mutu
Mutu yang dimaksud yaitu kemampuan
yang dimiliki suatu produk untuk memuaskan kebutuhan atau tuntutan pelanggan
(simamora;2000:447). Mutu yang dimiliki suatu produk harus menarik dan berguna
bagi konsumen. Ada beberapa produk yang dipasarkan secara bersamaan tetapi
produk dengan mutu yang baiklah yang dipilih oleh konsumen.
c.
Time-to-market
Lama waktu yang dibutuhkan dalam
proses pengembangan produk dari ide produk sampai ke produk jadi. Ini adalah
komponen penting dalam kompetisi berbasis waktu. Saat produk dirancang sampai
diterima oleh kostumer atau juga disebut time to market.
d.
Kepuasan Konsumen
Desain produk yang dibuat harus
bisa memenuhi kebutuhan ataupun keinginan konsume. Kepuasan konsumen merupakan
hal penting bagi produsen, karena dengan adanya konsumen hasil produksinya akan
terus ada dan digunakan. Dan bisnisnya akan terus berjalan lancar.
e.
Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah
kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit
melalui maksimisasi penerima dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya
ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan
kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.
Ada
beberfapa kegiatan atau aktivitas dalam desain produk atau jasa sebagai
berikut:
1.
Menafsirkan keinginan dan kebutuhan konsumen ke dalam syarat-syarat produk dan
jasa, dalam pembuatan produk atau jasa yang berdasarkan keinginan dan kebutuhan
konsumen akan menjamin produk atau jasa tersebut akan menarik perhatian
konsumen saat dipasarkan.
2.
Memperbaiki kembali produk dan jasa yang telah ada, desain produk atau jasa
tidak hanya mengolah produk dan jasa baru tetapi juga membuat dan mengatur
kembali produk dan jasa yang telah ada.
3.
Mengembangkan produk dan layanan-layanan baru, produk dan jasa baru akan
dikembangkan dengan desain yang telah dibuat.
4.
Merumuskan sasaran mutu, menargetkan mutu produk dan jasa yang akan dipasarkan
agar memiliki kualitas yang diterima oleh konsumen. Sasaran mutu adalah target
dari masing-masing bagian yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
5.
Merumuskan target biaya, biaya untuk membuat produk dan jasa sering
mempengaruhi harga produk dan jasa yang akan di tawarkan pada konsumen sehingga
harus menargetkan besar biaya yang akan digunakan. Target biaya merupakan salah
satu alat yang efektif untuk mengurangi biaya. Metode ini juga membantu
manajemen dalam menentukan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
6.
Mencoba dan menguji purwa rupa (prototypes), bentuk dasar dari sebuah
produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk
karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha
dimasa mendatang. Mencoba dan menguji produk awal sebelum dikembangkan atau
dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum di produksi secara massal dilakukan
dalam bidang desain. Di katakana sangat penting karena purwa rupa dibuat untuk
diserahkan pada pelanggan agar pelanggan dapat mencoba kinerja purwa rupa
tersebut.
7.
Memahami (document) spesifikasi, setelah menguji purwa rupa akan ada
beberapa complain atau masukan mengenai produk tersebut maka industri
mendokumentasikannya untuk proses perbaikannya. Sehingga menciptakan suatu
system inovasi produk yang dibangun bersama-sama antara industri dan pelanggan.
J.
Tujuan Desain Produk dan Jasa
Mendesain produk dan jasa memiliki
dua tujuan yaitu tujuan utama dan tujuan tambahan sebagai berikut:
Tujuan
Utama
1.
Kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen merupakan
tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan
harapannya (umar, 2005:65). Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai
yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi
pelanggan dalam waktu yang lama.
Menurut
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller yang dikutip dari buku Manajemen Pemasaran
mengatakan bahwa Kepuasan Konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang
yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan
terhadap kinerja yang diharapkan (2007:177).
Memuaskan
kebutuhan konsumen adalah keinginan setiap perusahaan. Selain faktor penting
bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan konsumen dapat
meningkatkan keunggulan dalam persaingan. Konsumen yang puas terhadap produk
dan jasa pelayanan cenderung untuk membeli kembali produk dan menggunakan
kembali jasa pada saat kebutuhan yang sama muncul kembali dikemudian hari. Hal
ini berarti kepuasan merupakan faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan
pembelian ulang yang merupakan porsi terbesar dari volume penjualan perusahaan
faktor Utama dalam Menentukan Tingkat Kepuasan
Konsumen
2.
Memahami apa yang diinginkan konsumen
jika suatu
perusahaan atau pedagang tidak memiliki konsumen, maka akan sia-sia barang
diperdagangkan. Oleh karena itu, agar
dapat memahami konsumen maka harus mengerti konsumen dan siapa konsumen itu.
Pengertian konsumen menurut Philip Kotler adalah semua individu dan rumah
tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsuman
Para tenaga pemasaran mengidentifikasi ada 4 faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
Para tenaga pemasaran mengidentifikasi ada 4 faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
a. Pengaruh
Psikologis
- Motivasi
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hirearki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, social, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya.
- Motivasi
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hirearki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, social, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya.
-Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsanganyang sama.
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsanganyang sama.
b. Pengaruh
Pribadi
- Situasi Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah.
- Situasi Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah.
- Gaya
Hidup
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda.
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda.
c. Pengaruh Sosial
- Grup
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership group.
- Grup
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership group.
- Keluarga
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian, para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda.
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian, para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda.
d. Pengaruh Budaya
- Subkultur
Sekelompok orang yang berbagi system nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah.
- Subkultur
Sekelompok orang yang berbagi system nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah.
- Kelas
Sosial
Pengelompokan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya.
Pengelompokan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya.
Tujuan tambahan
-Fungsi dari produk/jasa
-Biaya/keuntungan
-Mutu
-Penampilan
-Mengurangi produksi/perakitan
-Mengurangi perawatan/jasa
E. Mendesain
untuk operasional
Perlu dipertimbangkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa.
Gagal untuk mempertimbangkan
kemampuan perusahaan dapat berakibat:
-
Penurunan produktivitas
Penurunan produktivitas adalah
turunnya suatu nilai produktif suatu perusahaan baik dari segi energi, tenaga
kerja, material , dan sebagainya.
-
Penurunan mutu
Penurunan
mutu adalah turunya kualitas produk atau jasa yang ditawarkan sehingga
menyebabkan berkurangnya pelanggan.
-
Peningkatan biaya
Biaya yang
dikeluarkan makin banyak dan tidak tertata atau teratur secara baik karena
kurangnya kemampuan mengelolah biaya-biaya tersebut.
F. Perancang
(designer) menurut pada petunjuk pelaksana (Guideline)
Rancangan
yang dibuat sesuai dengan petunjuk pelaksanaan yang telah disusun sebagai
berikut:
-
Menghasilkan rancangan (design) yang sejalan dengan sasaran-sasaran
organisasi
-
Memberikan nilai yang diharapkan konsumen
-
Menjadikan kesehatan dan keamanan sebagai perhatian utama
-
Mempertimbangkan potensi kerusakan terhadap lingkungan
K.
Tahapan seleksi
dan Desain Produk
Sebelum desain
suatu produk disetujui untuk diproses
dan diproduksi oleh bagian operasi pabrik, perlu dilakukan seleksi dengan
tahapan-tahapan:
1. Konsepsi, membuat
spesifikasi konsep dengan menggabungkan selera konsumen.
2. Persetujuan, tahap
dimana spesifikasi ditunjukkan dengan perhitungan matematis, pembuatan model
gambar, kemudian dimodifikasi dengan bagian pemasaran
3. Pelaksanaan, Selanjutnya
dibuatlah model yang sesuai dengan spesifikasi
4. Penterjemahan,
Berdasarkan spesifikasi yang telah ditetapkan pada tahap dua pada tahap ini
keikut sertaan bagian operasi dan pelayanan purna jual sangat diperlukan agar
sama persepsi dan tidak butuh
L. Strategi Pengembangan Produk
Pengembangan produk dalam era sekarang dituntut cepat
mengingat teknologi yang terus berkembang serta tuntutan persaingan yang
tinggi. Namun pada prinsipnya tantangan
dalam Pengembangan Produk ialah:
1. Makin terbatasnya
gagasan-gagasan tentang produk baru mengingat cepatnya perkembangan pasar.
2. Pasar yang semakin
terkotak dikarenakan semakin tajamnya tingkat persaingan.
3. Hambatan sosial dan
peraturan pemerintah
4. Biaya pengembangan
produk yang tinggi.
5. Usia produk yang singkat
mengingat pesaing biasanya akan memproduk serupa jika produk kita sukses di
pasar.
langkah-langkah penting dalam
pengembangan produk adalah sebagai berikut :
1)
Pemunculan gagasan (idea generation)
Pemunculan
gagasan baru harus sesuai dengan jenis usaha perusahaan dan konsumen sebagai
salah satu sumber yang paling logis untuk mencari gagasan-gagasan produk baru
2)
Penyaringan gagasan (idea screening)
Tujuan
penyaringan adalah mengurangi banyaknya gagasan dengan mencari dan
menghilangkan gagasan buruk sedini mungkin
3)
Pengembangan dan pengujian konsep (concept
development and testing)
Suatu
gagasan produk adalah gagasan bagi kemungkinan produk yang oleh perusahaan
dianggap bisa ditawarkan ke pasar. Suatu konsep produk adalah versi terinci
dari ide yang diungkapkan dalam istilah konsumen yang punya arti. Sedangkan
suatu citra produk (image) adalah gambaran khusus yang diperoleh dari
produk nyata atau calon produk.
4)
Pengembangan strategi pemasaran (marketing
strategy development)
Merupakan
strategi pemasaran yang menyangkut cara unuk melakukan pengenalan produk ke
pasaran dan masyarakat baik yang berhubungan dengan strategi,harga yang
ditawarkan,ditribusi dan biaya pemasaran
5)
Analisis usaha (business analysis)
Manajemen
harus menilai penjualan, biaya, dan perkiraan laba untuk menentukan apakah mereka
telah memenuhi tujuan perusahaan. Jika telah memenuhi, produk bisa bergerak
maju ke langkah pengembangan produk.
6)
Pengembangan produk (product development)
Bagian
riset dan pengembangan membuat satu atau beberapa versi bentuk fisik dari konsep
produk agar bisa menemukan sebuah prototipe yang memenuhi konsep produk dan
dapat diproduksi dengan biaya produksi yang telah dianggarkan.
7) Pengujian
pasar (market testing)
Pengujian
pasar ialah keadaan dimana produk dan program pemasaran diperkenalkan kepada
kalangan konsumen yang lebih otentik untuk mengetahui bagaimana konsumen dan
penyalur mengelola, memakai, dan membeli-ulang produk itu dan seberapa luas
pasarnya.
M.
Komersialisasi
Tahap
komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran (launching
strategy) produk baru ke pasar. Perusahaan harus memutuskan: kapan, dimana,
pada siapa, dan bagaimana.
N. Tahapan
Pengembangan Produk
Dalam kaitan dengan perancangan dan
pengembangan produk, harus mengetahui mengenai konsep Life Cycles. Konsep ini
menyatakan bahwa hampir semua produk baru yang ditawarkan kepada masyarakat
akan menjalani suatu siklus kehidupan yang terdiri atas 4 (empat) tahap dalam
periode waktu terbatas
1. Tahap pengenalan (introduction)
Dalam
tahap ini, operasi penjualan tidak selalu bekerja baik. Masih terdapat masalah
keterlambatan dalam perluasan kapasitas produksi, masalah-masalah teknis yang
belum dapat diatasi, dan harga tinggi
2. Tahap pertumbuhan (growth)
Dalam
tahap ini, produk diperbaiki dan distandarisasi, menjadi dapat diandalkan dalam
pengguanan dan harga lebih rendah, serta para konsumen membeli dengan sedikit
desakan. Kuantitas penjualan perusahaan akan
meningkat cukup besar.
3. Tahap kejenuhan (maturity)
Volume
penjualan mulai menurun pertambahannya karena setiap orang atau pembeli
potensial sekarang telah memiliki produk, sehingga penjualan sangat tergantung
pada penggantian dan pertambahan penduduk.
4. Tahap penurunan (decline)
Tahap
penurunan yaitu tahap penurunan dalam permintaan terhadap produk. Hampir semua
produk akan mengalami tahap keempat ini, oleh karena itu perusahaan harus
senantiasa bekerja pada pengembangan produk-produk baru untuk menggantikan
produk-produk lama.
O.
Kecenderungan dalam
Pengembangan Produk
Ada
beberapa alasan adanya pengembangan produk, antara lain :
A. Banyak perusahaan
mengurangi macam produk dan menghentikan pembuatan barang-barang dalam garis
produknya yang hanya menguntungkan secara marginal.
B. Banyak
perusahaan sedang mencoba untuk menyederhanakan produk-produk mereka melalui
perancangan kembali bagian-bagian dan komponen-komponen sehingga unit-unit
dengan jumlah lebih sedikit akan melakukan pekerjaan yang sama.
Proses
Pengembangan Produk Baru
Proses
pengembangan produk baru, terdiri 5 langkah sebagai berikut :
a.
Pencarian
gagasan
Sumber utama
gagasan-gagasan produk baru adalah dari pasar atau teknologi yang telah ada.
Gagasan pasar merupakan berbagai kebutuhan dan keinginan para konsumen yang
belum terpenuhi.
b.
Seleksi
produk
Gagasan-gagasan tersebut
dianalisis dengan kriteria antara lain : potensi pasar, kelayakan finansial,
dan kesesuaian operasi. Tujuan analisis adalah untuk menyaring gagasan-gagasan
yang jelek, karena menerima suatu gagasan jelek dan mengembangkan menjadi suatu
produk akan membuat perusahaan rugi.
c.
Disain produk pendahuluan
Bersangkutan dengan
pengembangan desain terbaik bagi gagasan produk baru.
d.
Pengujian
(testing)
Pengujian terhadap produk
ditujukan pada pengujian pemasaran dan kemampuan teknikal produk. Salah satu
cara yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan uji pasar.
e.
Desain
akhir (final)
Dalam tahap ini,
spesifikasi-spesifikasi produk dan komponen-komponennya dan gambar-gambar
prakitan memberikan basis bagi proses produksinya.
DAFTAR PUSTAKA
T.
Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE, Yogyakarta,
Edisi Pertama, 2010-2011.
http://mutiarailmudrajat.blogspot.co.id/2010/11/perancangan-jasa-dan-jasa-jasa_13.html
No comments:
Post a Comment