Monday, January 6, 2020

Seleksi dan Desain Produk


TUGAS MANAJEMEN OPERASIONAL
SELEKSI DAN DESAIN PRODUK


DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD NICCO SETIAWAN                NPM  :...
RIZKY RAMADANDY                                      NPM :....

KELAS      : III REGULER II C J/S





 










UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2018



KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Makalah ini di ajukan guna memenuhi tugas dalam mata kuliah Manajemen Operasi, dengan Judul Seleksi dan Desain Produk.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih kurang sempurna  oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan.
Akhirnya melalui kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada teman semuanya yang telah membantu hingga makalah ini dapat terselesaikan. Penyusun mengharapkan semoga makalah ini berguna bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya

Medan, 7 Desember 2018


Kelompok IV


DAFTAR ISI




BAB 1 SELEKSI PRODUK

Seleksi produk adalah usaha yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh produk yang benar benar baik diproduksi.
Proses seleksi lebih mengarah pada perencanaan tenik-teknik produksi di lapangan dan keputusan dalam penggunaan strategi yang cocok untuk digunakan.
1.      Type of process (tipe pemprosesan),
2.      Process flow structure (struktur proses aliran),
-          Job Shop adalah struktur proses yang sesuai untuk volume produksi rendah dari berbagai macam variasi produk standar.
-          Proses Batch adalah struktur proses yang memproduksi berbagai macam variasi produk standar secara relative terhadap volume yang rendah.
-          Jalur Perakitan (Assembly Line) adalah struktur proses yang dirancang untuk membuat bagian-bagian tersendiri.
-          Continuous Flow Process biasanya merupakan struktur proses otomatis yang mengubah bahan baku mentah ke barang jadi pada satu proses yang terus-menerus.
3.      Matrix Produk-Proses (Product-Process Matrix) adalah alat untuk menganalisa hubungan antara struktur proses, volume produksi dan variasi khas.
4.      The virtual factory (pabrik virtual-untuk simulasi produksi): Aktifitas manufaktur dilaksanakan tidak hanya di satu pabrik, tetapi di banyak lokasi oleh supplier dan partner perusahaan sebagai bagian dari strategi persekutuan.
Salah satu fungsi manajerial terpenting dalam sejmua jenis organisasi itu adalah menjamin bahwa masukan-masukan berbagai sumber daya organisasi menghasilkan produk atau jasa yang dirancang secara tepat atau keluaran yang dapat memuaskan keinginan para pelanggan.
I.                   Pilihan strategi produk menunjang keunggulan bersaing
Banyak pilihan yang ada dalam pemilihan, penetapan, dan desain produk. Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat di sajikan pada pelanggan atau klien. sebagai contoh, rumah sakit melakukan spesialisasi pada berbagai jenis pasien dan berbagai jenis prosedur kesehatan. Manajemen rumah sakit dapat memutuskan untuk mengoperasikan rumah sakit umum, atau rumah sakit bersalin.
Keputusan produk merupakan asa bagi strategi organisasi dan memiliki dampak luas pada seluruh fungsi operasi. Sebagai contoh, batang kemudi GM merupakan sebuah contoh yang menunjukkan peran penting yang dimainkan desain produk dalam kualitas dan efisiensi. Batang kemudi yang baru mempunyai desain yang lebih sederhana, dengan komponen 30% lebih sedikit dari pada sebelumnya. Hasilnya, waktu perakitan hanya sepertiga dari batang kemudi yang lama, dan kualitas batang kemudi yang baru lebih baik tujuh kali lipat. Sebagai bonus tambahan, biaya mesin-mesin pada lini produksi yang baru adalah sepertiga lebih rendah dibandingkan produksi yang lama.
                II.     Siklus hidup produk
Produk dilahirkan. Mereka hidup dan mereka mati. Mereka disingkirkan oleh masyarakat yang terus berubah. Kehidupan produk terbagi atas empat fase, yaitu :
1)        Perkenalan
2)        Pertumbuhan
3)        Kematangan
4)        Penurunan.
Siklus hidup produk mungkin berumur beberapa jam (Koran), bulan (model baju dan PC), tahun (rekaman piringan hitam), atau dasawarsa (Volkswagen beetle). Terlepas dari panjangnya siklus, tugas menejer oprasi tetap sama:yaitu mendesain sebuah system yang membantu mengenalkan produk baru dengan sukses. Jika fungsi oprasi tidak dapat berjalan secara efektif pada tahapan ini,maka perusahaan mungkin dibebani dengan produk pecundang, yakni produk yang tidak bisa diproduksi secara efisien atau bahkan tidak bisa diproduksi sama sekali.
II.                Siklus Hidup dan Strategi
Sebagaimana seorang menejer oprasi harus siap untuk mengembangkan produk baru, mereka juga harus siap untuk mengembangkan strategi untuk produk baru dan produk yang sudah ada. Pengujian berkala produk sangat perlu dilakukan, karena strategi berubah sejalan dengan perubahan produk melintasi siklus hidupnya. Strategi produk yang berhasil mengharuskan penetapan strategi terbaik untuk setiap produk berdasarkan posisinya pada siklus hidup. Berikut ditinjau beberapa pilihan strategi saat produk berjalan melintasi siklus hidupnya.
Fase perkenalan karena produk pada fase perkenalan ini sebagaimana teknik produksi mereka masih sedang ”disesuaikan” dengan pasar, kondisi ini mungkin memerlukan adanya pegeluaran lain-lain untuk penelitian,pengembangan produk, modifikasi dan perbaikan proses, dan pengembangan pemasok. Sebagai contoh, saat telephone genggam dikenalkan pertama kali, keistimewaan pada telephone genggam yang di inginkan oleh masyarakat masih belum ditetapkan. Pada waktu yang bersamaan,menejer oprasi masih mencari-cari tektik manufaktur yang terbaik.
Fase pertumbuhan Dalam fase pertumbuhan, desain produk telah mulai stabil, dan diperlukan peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif. Penambahn kapasitas atau peningkatan kapasitas yang sudah ada untuk menampung peningkatan permintaan produk mungkin diperlukan.
Fase kematangan Pada saat sebuah produk dewasa, pesaing mulai bermunculan. Produksi jumlah besar dan inovatif sangat sesuai pada fase ini. Pengendalian biaya yang lebih baik, berkurangnya pilihan dan pemotongan lini produk mungkin efektif atau diperlukan untuk meningkatkan keuntungan dan pangsa pasar.
Fase penurunan menejemen mungkin perlu agak kejam terhadap produk yang siklus hidupnya mendekati akhir. Produk yang hamper mati biasanya produk yang buruk bagi investasi sumber daya dan kemampuan manajerial. Kecuali jika produk yang hamper mati ini membuat kontribusi yang unik bagi reputasi perusahaan atau lini produknya, atau bisa dijual dengan harga yang tinggi, maka produk mereka harus  dihentikan.
             IV.     Analisis Produk Berdasarkan Nilai
Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat paling menjanjikan. Ini merupakan prinsip Pareto (yakni, focus pada permasalahan yang sedikit tetapi penting, dan bukan pada permasalahan yanh banyak tetapi sepele) yang diterapkan pada bauran produk : Sumber daya diinvestasikan pada permasalahan yang sedikit tetapi penting, dan bukan yang banyak tetapi sepele. Analisis produk berdasarkan nilai (product-by-value analysis) mengurutkan produk secara menurun berdasarkan konstribusi dolar individu masing-masing produk bagi perusahaan. Analisis ini juga mengurutkan konstribusi dolar tahunan total dari suatu produk. Konstribusi rendah perunit dari satu produk tertentu mungkin akan terlihat sama sekali berbeda jika ia mewakili sebagian besar penjualan perusahaan.
Laporan produk berdasarkan nilai membuat manajemen dapat mengevaluasi strategi yang mungkin untuk setiap produk. Hal ini mungkin meliputi penambahan arus kas (sebagai contoh, peningkatan konstribusi dengan meningkatkan harga jual atau menurunkan biaya), peningkatan penetrasi pasar (meningkatkan kualitas dan/atau mengurangi biaya atau harga), atau mengurangi biaya (memperbaiki proses produksi). Laporan juga member tahu manajemen, produk mana yang harus dihilangkan dan yang mana yang gagal dan tidak membolehkan adanya investasi lebih lanjut pada penelitian dan pengembangan atau modal. Laporan memfokuskan perhatian manajemen pada arahan strategi untuk setiap produk.

           V.     Munculnya Produk Baru
Produk mati, karena produk yang tidak perlu harus dibuang dan digantikan. Karena perusahaan menghasilkan hampir semua pendapatan dan keuntungan dari produk baru maka pemilihan produk, definisi, dan desain dilakukan secara terus-menerus. Mengetahui bagaimana menemukan dan mengembangkan produk baru dengan sukses merupakan suatu keharusan.
             VI.     Peluang Produk Baru
Satu teknik untuk menghasilkan ide produk baru adalah brainstorming. Brainstorming adalah sebuah teknik dimana kelompok orang yang berbeda saling berbagi ide pada topic tertentu,tanpa mengkritik. Tujuan brainstorming adalah untuk membangkitkan diskusi terbuka yang menghasilkan ide kreatif mengenai produk yang mungkin dan perbaikan produk. Walaupun perusahaan dapat memasukkan brainstorming dalam beragam tahapan pengembangan produk baru, umumnya akan bermanfaat bila secara langsung disertai semangat dapat memusatkan perhatian pada peluan tertentu, sebagaimana dituliskan dibawah :
1)      Memahami pelanggan merupakan permasalahan dasar dalam pengembangan produk baru.  Banyak produk penting biasanya dipikirkan pertama kali dan bahkan dibentuk oleh pengguna dan bukan oleh produsen. Beberapa produk cenderung dikembangkan oleh lead users-perusahaan, organisasi, atau individu yang peka terhadap trend pasar dan mempunyai kebutuhan diluar pengguna biasa. Manajer operasi harus menyesuaikan diri pada  pasar dan terutama lead users ini. Penerapan MO berjudul “Ide Produk Stryker Datang dari Pelanggannya” membahas bagaimana stryker tetap menyesuaikan diri dan mempertahankan aliran ide-ide baru.
2)      Perubahan Ekonomi menyebabkan meningkatnya tingkat pada kemakmuran pada jangka panjang tetapi  siklus ekonomis dan harga berubah pada jangka pendek. Sebagai contoh, pada jangka panjang, semakin banyak orang bisa membeli mobil, tetapi pada jangka pendek, resesi dapat menurunkan permintaan mobil.
3)      Perubahan secara sosiologis dan demografis mngkin muncul pada beberapa factor seperti berkurangnya ukuran keluarga. Trend ini mengubah preferensi pada ukuran rumah,apartemen, dan mobil.
4)      Perubahan teknologi yang membuat segalanya mungkin, mulai dari computer genggam, telephone genggam hingga jantung buatan.
5)      Perubahan politik/peraturan menghasilkan perjanjian perdagangan yang baru, tariff ,dan juga persyaratan kontrak dengan pemerintah.
6)      Perubahan lain dapat muncul melalui kebiasaan pasar, standart professional, pemasok, dan distributor.
       Manajer operai mendesain sistem yangg dapat membantu mengenalkan produk baru dengan sukses dan harus menyadari adanya factor-faktor ini dan dapat mengantisipasi perubahan dalam peluang produk produk itu sendiri, volume produk, dan bauran produk.
Kemajuan teknologi telah terjadi secara dahsyat, sehingga mengakibatkan segala sesuatu dengan cepat kelihatan ketinggalan jaman karena memang telah usang. Produk-produk lama secara terus menerus dirancang kembali, dan produk-produk baru tiada henti-hentinya terus dikembangkan. Dan erikut ini adalah delapan tahap pengembangan produk :
1.      Ide :  bersumber dari  perubahan lingkungan teknologi, demografi, ekonomi, politik, dsb
2.      Persyaratan yang harus dipenuhi di pasar : pendekatan yang diperlukan untuk memuaskan konsumen.
3.      Spesifikasi fungsional : bagaimana cara kerja produk tersebut
4.      Spesifikasi produk : bagaimana produk akan dibuat
5.      Ulasan desain : bagaimana produk akan dibuat secara ekonomis dan kualitas
6.      Pengujian pasar : apakah produk memenuhi keinginan pasar
7.      Pengenalan produk : produk diantar ke konsumeN
8.      Evaluasi : berhasil atau tidak


I.     Pendekatan
1)Kelompok kerja pengembangan produk : bertanggungjawab untuk mengubah produk (marketability, manufacturability dan serviceability). Rekayasa serempak (concurent engineering) menyangkut pengembangan produk yang lebih cepat dengan dilakukannya tindakan terpadu atas berbagai aspek pengembangan produk
2) Kelompok kerja desain untuk produksi.
3)Kelompok kerja perekayasa nilai dan kenadalan produksi : peningkatan desain dan spesifikasi pada tahap penelitian, pengembangan, perancangan dan produksi.
II.          Manfaat desain rekayasa nilai dan keandalan produk :
1.      Penurunan kerumitan produk.
2.      Standarisasi tambahan atas produk.
3.      Peningkatan aspek fungsional produk.
4.      Desain metode kerja yang lebih baik.
5.      Keamanan kerja yang lebih baik.
6.      Peningkatan keandalan produk.
7.      Rancangan untuk memperoleh produk yang handal.
III.             Kelompok kerja yang sukses mempunyai :
1.      Dukungan dari manajemen puncak
2.      Kepemimpinan yang memenuhi syarat dan berpengalaman
3.      Organisasi formal dari kelompok tersebut
4.      Program pelatihan untuk mengajarkan keahlian dan teknik pengembangan produk
5.      Pengalokasian staf, pendanaan, dan bantuan penjualan yang cukup
       Rancangan Mutu Handal menuntut bahwa suatu produk harus didesain agar variasinya kecil dlam produksi atau dalam proses perakitan tidak berdampak negatif pada produk
Manajer operasi harus memberi perhatian khusus pada unit produk yang prospeknya paling baik. Menggunakan prinsip pareto yaitu sumberdaya harus diinvestasikan pada sejumlah pos penting yang sedikit. Dengan menganalisis produk berdasarkan nilai dengan mengidentifikasi produk yang diurut ke bawah mulai dari kontribusinya yang terbesar.
       Laporan urutan produk berdasarkan nilainnya berguna untuk memungkinkan manajemen mengevaluasi strategi alternatif yang mungkin diterapkan untuk setiap produk, yaitu temasuk :
1)      Arus kas yang meningkat
2)      Peningkatan penetrasi pasar
3)      Penurunan biaya
Laporan urutan produk juga memberitahu manajemen produk mana yang tidak seharusnya dijual dan yang investasinya perlu ditambah.
D.      Mendefinisikan dan Mendokumentasikan Produk
Mendefinisikan dan mendokumentasikan produk agar sesuai fungsinya (apa yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen). Produk dirancang agar fungsi yang dapat dimanfaatkan konsumen dapat dicapai. Pilihan yang dihadapi manajemen yaitu bagaimana cara produk melakukan fungsinya. Spesifikasi umum barang dan jasa diperlukan untuk memastikan produksi agar efisien.
Serta tataletak peralatan dan kualifikasi SDM ditentukan setelah dilakukan pendefinisian, perancangan dan pendokumentasian barang dan jasa. Setiap organisasi membutuhkan dokumen untuk mendefinisikan produknya. Komponen produk dinyatakan dengan gambar teknik (engineering drawing) yang menampilkan dimensi, toleransi, bahan mentah dan bentuk jadi dari suatu komponen, kemudian dimasukkan ke dalam struktur produk (bill-of-material).
I.                   Membuat atau Membeli
Perusahaan memiliki pilihan untuk memproduksi komponen mereka sendiri, atau membeli dari perusahaan lain. Pemilihan ini dikenal sebagai keputusan membuat atau membeli (make-or-buy). Keputusan membuat atau membeli membedakan antara apa yang perusahaan inginkan untuk di produksi dan apa yang dibeli. Karena adanya variasi pada kualitas, harga, dan jadwal penghantaran, keputusan ini sangat penting bagi pendefinisian produk. Banyak produk dapat dibeli sebagai sebuah produk standar yang diproduksi oleh orang lain. Beberapa produk standar bahkan tidak membutuhkan bill of material ataupun gambar teknik karena spesifikasinya sebagai produk standar sudah cukup.


    II.  Teknologi Kelompok
1)      Gambar teknik yang modern mencakup aturan fasilitasi teknologi kelompok.
2)      Teknologi kelompok mengharuskan suatu kelompok diidentifikasikan lewat skema pemberian kode yang memberikan spesifikasi jenis proses dan parameter proses tersebut.
3)      Penerapan teknologi kelompok mengarah kepada :
a.       Perbaikan desain.
b.      Penurunan jumlah bahan mentah dan pembelian.
c.       Penyederhanaan perencanaan dan pengendalian produksi.
d.      Perbaikan jalur proses dan penggunaan mesin.
e.       Pengembangan sel kerja.
f.       Penurunan waktu pemasangan alat, bahan dalam proses dan waktu produksi.

E. Dokumen Produksi

       Saat sebuah produk dipilih dan didesain, produksinya dibantu oleh dokumen yang bermacam-macam, yaitu :
1.      Sebuah gambar perakitan (assembly drawing), memprlihatkan gambar produk yang terlepas atas komponennya. Gambar nperakitan biasanya merupakan gambar tiga dimensi, yang dikenal sebagai gambar isometris.
2.      Diagram perakitan (assembly chart) menunjukkan bentuk skematis bagaimana sebuah produk dirakit. Komponen yang dibuat, komponen yang dibeli, atau kombinasi dari keduanya diperlihatkan pada sebuah diagram perakitan. Diagram perakitan mengidentifikasi titik produksi di mana komponen mengalir menjadi subperakitan dan akhirnya menjadi produk jadi.
3.      Lembar rute (rout sheet) mendata operasi (termasuk perakitan dan pengecekan) yang dibutuhkan untuk memproduksi komponen dengan bahan yang dirinci dalam bill of material. Lembar rute untuk sebuah produk memiliki satu input untuk setiap operasi yang akan dijalankan pada produk. Bila lembar rute memasukkan spesifik operasi dan standar tenaga kerja maka ia akan disebut sebagai lembar proses.
4.      Perintah kerja (work order) merupakan intruksi untuk membuat sejumlah produk tertentu, biasanya untuk jadwal tertentu. Tiket yang ditulis pramuniaga pada restoran favorit anda merupakan sebuah perintah kerja. Dalam sebuah rumah sakit atau pabrik, perintah kerja merupakan dokumen yang lebih formalyang menyediakan kewenangan untuk menarik obat atau produk tertentu dan persediaan, untuk melakukan beragam fungsi, dan menugaskan karyawan untuk melakukan fungsi tersebut.
5.      Engineering change notice (ECN) mengubah beberapa asspek definisi produk atau dokumentasi, seperti gambar teknik atau bill of material. Untuk produk yang kompleks yang mempunyai siklus manufaktur yang lama, seperti Boeing 777, perubahan yang ada mungkin begitu banyak, sehingga tidak ada dua buah  777 yang dibuat sama persis yang memang merupakan kenyataan.Perubahan merupakan desain dinamis telah menghasilkan pengembangan suatu disiplin ilmu yang dikenal sebagai manajemen konfigurasi, yang memperhatikan identifikasi prouk, pengendalian, dan dokumentasi.
6.      Manajemen konfigurasi (configuration management) adalah suatu sistem di mana sebuah produk direncanakan dan perubahan konfigurasi diidentifikasikan secara akurat sementara pengendalian dan pertanggungjawaban suatu perubahan.

Konsepsi, membuat spesifikasi konsep dengan menggabungkan selera konsumen.Persetujuan, tahap dimana spesifikasi ditunjukkan dengan perhitungan matematis, pembuatan model gambar, kemudian dimodifikasi dengan bagian pemasaranPelaksanaan, Selanjutnya dibuatlah model yang sesuai dengan spesifikasiPenterjemahan. Berdasarkan spesifikasi yang telah ditetapkan pada tahap dua pada tahap ini keikutsertaan bagian operasi dan pelayanan purna jual sangat diperlukan agar sama persepsi dan tidak butuh biaya mahal.Pra-operasi. Tahap dimana sebagian produk, diproduksi untuk mencek desain, peralatan dan spesifikasi. Pada tahap ini gambar dan spesifikasi tidak dapat diubah lagi.
Kemajuan teknologiPerubahan dlm kebutuhan konsumenDaur hidup produk yg semakin pendekMakin meningkatnya persaingan pasar internasional



Makin tingginya biaya modalPeraturan pemerintahBiaya tenaga kerja yg mahalPemusatan perhatian pd laba jangka pendekKrgnya perhatian manajemen pd produk baru, yg tercermin dr riset pemasaran yg tdk memadai,kekurangan strategi produk baruKetakutan bahwa produk baru akan mengancam produk yg sdh ada
I.       Tantangan Dalam Pengembangan Produk
Makin terbatasnya gagasan2 tentang produk baru mengingat cepatnya perkembangan pasar.Pasar yang semakin terkotak dikarenakan semakin tajamnya tingkat persaingan.Hambatan sosial dan peraturan pemerintahBiaya pengembangan produk yang tinggi.Usia produk yang singkat mengingat pesaing biasanya akan memproduksi serupa jika produk kita sukses di pasar.


BAB II DESAIN PRODUK

Desain Produk adalah sebagai alat manajemen untuk menterjemahkan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan sebelum menjadi rangcangan yang nyata yang akan diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba.
            Salah satu fungsi manajemen terpenting dalam semua organisasi adalah menjamin bahwa masukan – masukan berbagai sumber daya organisasi menghasilkan produk – produk atau jasa yang dirancang secara  tepat atau menghasilkan keluaran – keluaran yang dapat memuaskan keinginan para pelanggan.
            Untuk  menghasilkan keluaran – keluaran yang tepat guna dan sesuai dengan keinginan pelanggan maka perlu adanya desain produk. Ada pun beberapa pengertian tentang desain produk menurut para ahli.
            Sebelum menerangkan tentang pengertian desain produk, maka produk pun memiliki pengertian sendiri sebagaimana dikemukakan oleh W.J. Stanton ( 1981 ; 192 ), dimana :
“ A product is a set of tangible and intangible attributes, including, packaging, color, price, manufakture prestige, retailer prestige, and manufacture and retailer service, which the buyer may accept as offering want – satisfaction ”
            Yang telah diterjemahkan oleh DR. Buchori Alma dalam bukunya Manajemen Pemasaran dan pemasaran jasa, yaitu :
“ Yang dikatakan produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga nama baik perusahaan, nama baik toko yang  menjual, dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer yang diterima pembeli guna memuaskan keinginannya.”    
            Pengertian desain dikemukakan pula oleh W.J. Syanton yang diterjemahkan oleh Y. Lamarto, yaitu :
“ Desain adalah ragam khusus dari sebuah bentuk atau penampilan dalam seni, produk atau ikhtiar.”
Setiap perusahaan yang didirikan tentunya disertai harapan bahwa kelak dikemudian hari usahanya akan mengalami perkembangan dan kemajuan dengan pesat,memperoleh keuntungan yang maksimal.Bagi perusahaan yang bergerak di bidang industri yang membuat dan menjual produk-produk kebutuhan konsumen.untuk itu perusahaan selalu menyesuaikan product design dengan selera dan keinginan konsumen. 
Hal ini sesuai dengan pendapat Bagas Prastyowibowo (1999:5),menyatakan bahwa :
“ Desain produk salah satu unsur memajukan industri agar hasil industri produk tersebut dapat diterima oleh masyarakat, karena produk yang mereka dapatkan mempunyai kualitas baik,harga terjangkau,desain yang menarik,mendapatkan jaminan dan sebagainya. ”                                                               
Begitu pun pendapat Yus R Hadjadinata (1995:18) menyatakan bahwa:
“ Product design berhubungan dengan bentuk dan fungsi.Design mengenai bentuk berhubungan dengan perencanaan dan penampilan dari product tersebut.Sedangkan desain mengenai fungsi berhubungan dengan bagaimana product tersebut dapat di gunakan. ”

            Ada pun pengertian dari desain produk itu dikemukan oleh Suyadi Prawirosentono dalam bukunya Manajemen Produksi ( 1996 ; 1 ) :
“ Product design adalah rancang bangun dari suatu produk ( barang ) yang akan diproduksi.” 
Franklin G Moore dan Thomas E Hederick dalam bukunya Manajemen Produksi dan Operasi ( 1999 : 121 ), mengatakan :
Desain produk merupakan hal yang paling penting, karena kesempatan yang dimiliki produk baru sering menakjubkan. Dimana pada suatu waktu, produk baru dapat menaikan dua kali atau tiga kali omset suatu organisasi
Berdasarkan  beberapa pengertian Desain Produk tersebut diatas ternyata bahwa Produk Desain mempunyai maksud dan tujuan untuk membantu perusahaan dalam menciptakan dan mengembangkan produk baru atau untuk menjamin hasil  produki yang sesuai dengan keinginan pelanggan disatu pihak serta dipihak lain untuk menyesuaikan dengan kemampuan perusahaan.
Maksud dari Desain Produk, antara lain :
  • Untuk menghindari kegagalan – kegagalan yang mungkin terjadi dalam  pembuatan suatu produk.
  • Untuk memilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan produk.
  • Untuk menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang dibuat.
  • Untuk menghitung biaya dan menentukan harga produk yang dibuat.
  • Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut apakah sudah memenuhi persyaratan atau masih perlu perbaikan kembali.
Sedangkan tujuan dari Desain Produk itu sendiri, adalah :
  • Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai jual yang tinggi.
  • Untuk menghasilkan produk yang trend pada masanya.
  • Untuk membuat produk seekonomis mungkin dalam penggunaan bahan baku dan biaya – biaya dengan tanpa mengurangi nilai jual produk tersebut.
Seorang product designer harus melalui tahapan – tahapan dalam merencanakan suatu produk, tahapan tersebut yaitu :
  1. Memformulasikan hasil marketing research
Adapun yang menjadi titik tolak dalam tahapan kegiatan Desain Produk adalah riset pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, product designer dapat memperoleh data dari riset pemasaran yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Riset ini dilakukan baik untuk produk yang betul – betul baru maupun untuk produk yang sudah ada.
Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan menghasilkan sebuah gagasan atau ide untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh dari data yang didapatkan saat riset itu sendiri dilakukan. Dalam riset pembuatan produk baru atau pengembangan produk yang sudah ada, perusahaan harus mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :
-   Keinginan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya denga tidak mengabaikan penentuan harga
-   Biaya dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk yang sudah ada apakah perusahaan mampu untuk membayarnya.
Untuk hal – hal tersebut diatas, maka riset ini perlu ditunjang dengan faktor – faktor yang berupa waktu untuk menjalankan penelitian, mencari informasi atau keterangan berdasarkan pengalaman.
  1. Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan
Untuk melaksanakan kegiatan pembuatan suatu produk, maka desainer harus mempertimbangkan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, diantaranya : tenaga kerja, mesin – mesin, peralatan penunjang dan perkakas lainnya. Dalam membuat produk, desainer harus mempertimbangkan biaya yang seekonomis mungkin.
  1. Membuat sketsa
Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja ( blue Print ), sketsa dari masing – masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran – ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan.
  1. Membuat gambar kerja
Pembuatan gambar kerja ini adalah merupakan tahap akhir dalam kegiatan Desain Produk, dimana dalam gambar kerja ini dapat digambarkan bentuk dan ukuran yang sebenarnya dengan skala yang diperkecil. Selain itu, dalam gambar kerja juga diperlihatkan bahan – bahan yang akan dipergunakan dalam pembuatan produk tersebut. Setelah gambar kerja tersebut selesai dirancang, kemudian diserahkan kepada pelaksana kegiatan untuk segera dipelajari dan dikerjakan lebih lanjut cara proses produksinya.
            Dalam kegiatan menghasilkan produk perusahaan harus memperhatikan segala macam biaya yang akan dikeluarkan. Drs.R.A. Supriyono dalam bukunya Akuntansi Biaya ( 1995 ; 201 ) mengemukakan bahwa :
“ Biaya adalah semua biaya yang terjadi dalam rangka proses produksi, dimana biaya tersebut timbul pada saat produk siap untuk diproduksi sampai diterima hasil penjualan. “

            Dalam setiap proses produksi mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan perusahaan harus memperhatikan berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sebuah produk atau produk yang diproduksi secara masal. Karena perancangan biaya – biaya merupakan hal penting bagi perusahaan, dimana perusahaan dapat menghitung berapa keuntungan yang diinginkan. 
Untuk dapat mengetahui jenis – jenis proses produksi, terlebih dahulu harus mengetahui pengertian dari pada proses produksi itu sendiri. Pengertian proses produksi dikemukakan oleh Sofian Assauri dalam bukunya manajemen produksi dan operasi ( 1998 ; 78 ) adalah :
“ Proses Produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan mengunakan sumber – sumber ( tenaga kerja, mesin, bahan – bahan dan modal ) yang ada.”
Sedangkan jenis – jenis produksi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
1.         Proses Produksi yang terus menerus ( Continous processes )
            Adapun ciri – ciri dari proses produksi secara terus menerus adalah :
-   Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah besar dengan variasi sangat kecil dan sudah distandarisir
-   Proses seperti ini biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan uturan pengerjaan dari produk yang dihasil dan sering disebut dengan product layout
-   Mesin – mesin yang dipakai dalam proses produksi seperti ini biasanya adalah mesin – mesin yang bersifat khusus untuk menghasilkan produk tertentu
-   Apabila terjadi salah satu mesin atau peralatan rusak, maka seluruh proses produksi akan dihentikan dalam waktu tertentu. 
2.         Proses produksi yang terputus – putus ( Intermitten Processes )
            Proses produksi terputus – putus memiliki sifat atau ciri – ciri sebagai berikut :
-   Produk yang dihasilkan dalam jumlah yang kecil atau bahkan tergantung pada banyaknya pesanan
-   Penyusunan peralatan berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi atau peralatan yang sama dikelompokan pada tempat yang sama ( process layout )
-   Meisn – mesin yang dipergunakan adalah mesin – mesin yang bersifat umum yang dapat digunakan untuk menghasilkan berbagai macam produk dengan variasi yang hampir sama
-   Proses produksi tidak mudah atau tidak akan berhenti walau pun terjadi kerusakan pada salah satu mesin atau peralatan yang dipergunakan.
Desain produk sebagai alat bantu dalam manajemen produksi bertitik tolak penelitian dan pengembangan yang dilakukan sebelumnya. Pentingnya desain produk terletak pada penetapan secara rinci disain produk atau jasa yang akan dibuat, serta klasifikasi agar sesuai dengan tujuan yang dikendaki.
Sedangkan faktor – faktor yang mempengaruhi desain produk adalah sebagai berikut :

1.         Fungsi produk
2.         Standar dan Spesifikasi desain
3.         Tanggung jawab Produk
4.         Harga dan Volume


            Keempat faktor tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut :

Gambar 2.1
Faktor – faktor yang mempengaruhi Desain Produk
( Yus R. Hardjadinata Manajemen Produksi / Operasi ( 1995 ; 20 ) )
Faktor – faktor yang mempengaruhi Desain Produk :
1.    Fungsi Produk
Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan yang berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan demikian bahwa desain produk itu berhubungan bentuk dan fungsi dari suatu produk. Keduanya memegang peranan penting dalam menentukan suatu desain produk yang pada dasarnya untuk memberikan kepuasan yang maksimal bagi konsumen atau pelanggan baik segi kualitan maupun segi kuantitas.
2.    Standar dan Spesifikasi Desain
Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk akan terlihat dari :
-    Sambungan - sambungan
     Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana menyambung bagian 
     - bagian supaya tidak terlihat ada bagian yang kosong.
-     Bagian
Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain  disambung dengan bagian lainnya, sehingga apabila disatukan menjadi satu kesatuan yang kuat
-     Bentuk
       Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan dengan
       Penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya.
-     Ukuran
Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian – bagian produk  secara keseluruhan.
-     Mutu
Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut, apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk tersebut harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan digunakan dalam jangka waktu yang pendek.
-     Bahan
Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang baik, maka bahan yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar semua yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan tersendiri.
-     Warna
Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.
3.   Tanggungjawab Produk
Ini adalah merupakan salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain produk tersebut.



4.    Harga dan Volume
            Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk yang akan dibuat  berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda dengan produk yang dibuat untuk dipasakan kepada konsumen luas yang harganya relatif lebih murah sehingga desain produknya akan berbeda pula.
5.    Prototype
            Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, prototype ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum perusahaan memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu.
Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin memberikan gambaran mengenai perubahan – perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai informasi dalam penyusunan terakhir desain produk.
Proses Desain adalah salah satu sub fungsi dari manajemen produksi yang merupakan suatu kegiatan untuk mendisain semua kegiatan yang diperlukan dalam rangka membuat produk. Proses Desain ini dapat diartikan sebagai suatu perencanaan tentang proses pembuatan produk yang telah ditetapkan pada desain produk dengan menggunakan mesin – mesin atau alat – alat yang ada atau dapat diadakan.
Proses Desain  ini diperlukan terutama dalam rangka menjamin kelancaran proses pembuatan produk yang telah ditetapkan karena pembuatan produk ini memerlukan berbagai persiapan seperti peralatan – peralatan yang akan digunakan, biaya yang diperlukan serta menetapkan metode pengerjaan.
Untuk menjamin penggunaannya secara efektif dan ekonomis dari kegiatan – kegiatan ini diperlukan pengontrolan yang ketat supaya kelancaran proses pembuatan produk dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Ada pun langkah – langkah Proses Desain adalah sebagai berikut :
1.    Mengadakan pertimbangan atau pemilihan desain dari spesifikasi – spesifikasinya untuk memastikan bahwa cara ekonomis pembuatan produk dapat dilaksanakan
2.    Mengadakan  pemilihan terhadap semua mesin – mesin dan peralatan dan perlengkapan lain yang akan digunakan
3.    Menentukan atau menetapkan lay out yang baik dari pabrik dan fasilitas – fasilitas lainnya
4.    Mengadakan perencanaan dan penetapan kontrol terhadap keuangan, material, mesin, dan tenaga kerja untuk menjamin penggunaannya secara efektif dan ekonomis dari fasilitas – fasilitas pabrik yang dipakai untuk membuat produk.
Dalam perencanaan produk ini, tidak langsung sesuai dengan Desain Produk yang diharapkan, biasanya terjadi kekurangan – kekurangan yang perlu diperbaharui.
Dalam mendesain produk ataupun jasa dibutuhkan strategi desain yang memerlukan  beberapa faktor untuk memenuhi strategi tersebut seperti:
a.     Biaya
Biaya atau sering disebut modal diperlukan untuk membuat strategi desain. Tanpa adanya biaya yang cukup maka strategi desain yang harus dilakukan akan lebih sulit dan tidak menjamin tingkat keberhasilannya. Tetapi dalam strategi desain, biaya yang dikeluarkan rendah produk yang dihasilkan tetap harus menarik dan berguna bagi para konsumen.

b.    Mutu
Mutu yang dimaksud yaitu kemampuan yang dimiliki suatu produk untuk memuaskan kebutuhan atau tuntutan pelanggan (simamora;2000:447). Mutu yang dimiliki suatu produk harus menarik dan berguna bagi konsumen. Ada beberapa produk yang dipasarkan secara bersamaan tetapi produk dengan mutu yang baiklah yang dipilih oleh konsumen.
c.     Time-to-market
Lama waktu yang dibutuhkan dalam proses pengembangan produk dari ide produk sampai ke produk jadi. Ini adalah komponen penting dalam kompetisi berbasis waktu. Saat produk dirancang sampai diterima oleh kostumer atau juga disebut time to market.
d.    Kepuasan Konsumen
Desain produk yang dibuat harus bisa memenuhi kebutuhan ataupun keinginan konsume. Kepuasan konsumen merupakan hal penting bagi produsen, karena dengan adanya konsumen hasil produksinya akan terus ada dan digunakan. Dan bisnisnya akan terus berjalan lancar.
e.     Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerima dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.


Ada beberfapa kegiatan atau aktivitas dalam desain produk atau jasa sebagai berikut:
1.      Menafsirkan keinginan dan kebutuhan konsumen ke dalam syarat-syarat produk dan jasa, dalam pembuatan produk atau jasa yang berdasarkan keinginan dan kebutuhan konsumen akan menjamin produk atau jasa tersebut akan menarik perhatian konsumen saat dipasarkan.
2.      Memperbaiki kembali produk dan jasa yang telah ada, desain produk atau jasa tidak hanya mengolah produk dan jasa baru tetapi juga membuat dan mengatur kembali produk dan jasa yang telah ada.
3.      Mengembangkan produk dan layanan-layanan baru, produk dan jasa baru akan dikembangkan dengan desain yang telah dibuat. 
4.      Merumuskan sasaran mutu, menargetkan mutu produk dan jasa yang akan dipasarkan agar memiliki kualitas yang diterima oleh konsumen. Sasaran mutu adalah target dari masing-masing bagian yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
5.      Merumuskan target biaya, biaya untuk membuat produk dan jasa sering mempengaruhi harga produk dan jasa yang akan di tawarkan pada konsumen sehingga harus menargetkan besar biaya yang akan digunakan. Target biaya merupakan salah satu alat yang efektif untuk mengurangi biaya. Metode ini juga membantu manajemen dalam menentukan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
6.      Mencoba dan menguji purwa rupa (prototypes), bentuk dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha dimasa mendatang. Mencoba dan menguji produk awal sebelum dikembangkan atau dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum di produksi secara massal dilakukan dalam bidang desain. Di katakana sangat penting karena purwa rupa dibuat untuk diserahkan pada pelanggan agar pelanggan dapat mencoba kinerja purwa rupa tersebut.
7.      Memahami (document) spesifikasi, setelah menguji purwa rupa akan ada beberapa complain atau masukan mengenai produk tersebut maka industri mendokumentasikannya untuk proses perbaikannya. Sehingga menciptakan suatu system inovasi produk yang dibangun bersama-sama antara industri dan pelanggan.
J.           Tujuan Desain Produk dan Jasa
Mendesain produk dan jasa memiliki dua tujuan yaitu tujuan utama dan tujuan tambahan sebagai berikut:


Tujuan Utama
1.      Kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen merupakan tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya (umar, 2005:65). Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang lama.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller  yang dikutip dari buku Manajemen Pemasaran mengatakan bahwa Kepuasan Konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan (2007:177).
Memuaskan kebutuhan konsumen adalah keinginan setiap perusahaan. Selain faktor penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan konsumen dapat meningkatkan keunggulan dalam persaingan. Konsumen yang puas terhadap produk dan jasa pelayanan cenderung untuk membeli kembali produk dan menggunakan kembali jasa pada saat kebutuhan yang sama muncul kembali dikemudian hari. Hal ini berarti kepuasan merupakan faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan pembelian ulang yang merupakan porsi terbesar dari volume penjualan perusahaan

faktor Utama dalam Menentukan Tingkat Kepuasan Konsumen

2.      Memahami apa yang diinginkan konsumen
jika suatu perusahaan atau pedagang tidak memiliki konsumen, maka akan sia-sia barang diperdagangkan. Oleh karena itu,  agar dapat memahami konsumen maka harus mengerti konsumen dan siapa konsumen itu. Pengertian konsumen menurut Philip Kotler adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsuman
Para tenaga pemasaran mengidentifikasi ada 4 faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
a.       Pengaruh Psikologis
- Motivasi
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hirearki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, social, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya.
    -Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsanganyang sama.
b.  Pengaruh Pribadi
- Situasi Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah.
- Gaya Hidup
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda.
c. Pengaruh Sosial
- Grup
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership group.
- Keluarga
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian, para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda.
d. Pengaruh Budaya
- Subkultur
Sekelompok orang yang berbagi system nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah.
- Kelas Sosial
Pengelompokan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya.

Tujuan tambahan
-Fungsi dari produk/jasa
-Biaya/keuntungan
-Mutu
-Penampilan
-Mengurangi produksi/perakitan
-Mengurangi perawatan/jasa

E.     Mendesain untuk operasional
   Perlu dipertimbangkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa.
  Gagal untuk mempertimbangkan kemampuan perusahaan dapat berakibat:
-          Penurunan produktivitas
Penurunan produktivitas adalah turunnya suatu nilai produktif suatu perusahaan baik dari segi energi, tenaga kerja, material , dan sebagainya.
-          Penurunan mutu
Penurunan mutu adalah turunya kualitas produk atau jasa yang ditawarkan sehingga menyebabkan berkurangnya pelanggan.
-          Peningkatan biaya
Biaya yang dikeluarkan makin banyak dan tidak tertata atau teratur secara baik karena kurangnya kemampuan mengelolah biaya-biaya tersebut.


F.     Perancang (designer) menurut pada petunjuk pelaksana (Guideline)
Rancangan yang dibuat sesuai dengan petunjuk pelaksanaan yang telah disusun sebagai berikut:
-          Menghasilkan rancangan (design) yang sejalan dengan sasaran-sasaran organisasi
-          Memberikan nilai yang diharapkan konsumen
-          Menjadikan kesehatan dan keamanan sebagai perhatian utama
-          Mempertimbangkan potensi kerusakan terhadap lingkungan


K.    Tahapan seleksi dan Desain Produk

Sebelum desain suatu produk disetujui untuk  diproses dan diproduksi oleh bagian operasi pabrik, perlu dilakukan seleksi dengan tahapan-tahapan:
1.      Konsepsi, membuat spesifikasi konsep dengan menggabungkan selera konsumen.

2.      Persetujuan, tahap dimana spesifikasi ditunjukkan dengan perhitungan matematis, pembuatan model gambar, kemudian dimodifikasi dengan bagian pemasaran

3.      Pelaksanaan, Selanjutnya dibuatlah model yang sesuai dengan spesifikasi

4.      Penterjemahan, Berdasarkan spesifikasi yang telah ditetapkan pada tahap dua pada tahap ini keikut sertaan bagian operasi dan pelayanan purna jual sangat diperlukan agar sama persepsi dan tidak butuh
L.     Strategi Pengembangan Produk
Pengembangan produk dalam era sekarang dituntut cepat mengingat teknologi yang terus berkembang serta tuntutan persaingan yang tinggi. Namun pada prinsipnya   tantangan dalam Pengembangan Produk ialah:
1.      Makin terbatasnya gagasan-gagasan tentang produk baru mengingat cepatnya perkembangan pasar.
2.      Pasar yang semakin terkotak dikarenakan semakin tajamnya tingkat persaingan.
3.      Hambatan sosial dan peraturan pemerintah
4.      Biaya pengembangan produk yang tinggi.
5.      Usia produk yang singkat mengingat pesaing biasanya akan memproduk serupa jika produk kita sukses di pasar.

langkah-langkah penting dalam pengembangan produk adalah sebagai berikut :
1)        Pemunculan gagasan (idea generation)
Pemunculan gagasan baru harus sesuai dengan jenis usaha perusahaan dan konsumen sebagai salah satu sumber yang paling logis untuk mencari gagasan-gagasan produk baru

2)        Penyaringan gagasan (idea screening)
Tujuan penyaringan adalah mengurangi banyaknya gagasan dengan mencari dan menghilangkan gagasan buruk sedini mungkin

3)        Pengembangan dan pengujian konsep (concept development and testing)
Suatu gagasan produk adalah gagasan bagi kemungkinan produk yang oleh perusahaan dianggap bisa ditawarkan ke pasar. Suatu konsep produk adalah versi terinci dari ide yang diungkapkan dalam istilah konsumen yang punya arti. Sedangkan suatu citra produk (image) adalah gambaran khusus yang diperoleh dari produk nyata atau calon produk.

4)         Pengembangan strategi pemasaran (marketing strategy development)
Merupakan strategi pemasaran yang menyangkut cara unuk melakukan pengenalan produk ke pasaran dan masyarakat baik yang berhubungan dengan strategi,harga yang ditawarkan,ditribusi dan biaya pemasaran

5)         Analisis usaha (business analysis)
Manajemen harus menilai penjualan, biaya, dan perkiraan laba untuk menentukan apakah mereka telah memenuhi tujuan perusahaan. Jika telah memenuhi, produk bisa bergerak maju ke langkah pengembangan produk.

6)         Pengembangan produk (product development)
Bagian riset dan pengembangan membuat satu atau beberapa versi bentuk fisik dari konsep produk agar bisa menemukan sebuah prototipe yang memenuhi konsep produk dan dapat diproduksi dengan biaya produksi yang telah dianggarkan.

7)         Pengujian pasar (market testing)
Pengujian pasar ialah keadaan dimana produk dan program pemasaran diperkenalkan kepada kalangan konsumen yang lebih otentik untuk mengetahui bagaimana konsumen dan penyalur mengelola, memakai, dan membeli-ulang produk itu dan seberapa luas pasarnya.

M.            Komersialisasi
Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar. Perusahaan harus memutuskan: kapan, dimana, pada siapa, dan bagaimana.
N.    Tahapan Pengembangan Produk
Dalam kaitan dengan perancangan dan pengembangan produk, harus mengetahui mengenai konsep Life Cycles. Konsep ini menyatakan bahwa hampir semua produk baru yang ditawarkan kepada masyarakat akan menjalani suatu siklus kehidupan yang terdiri atas 4 (empat) tahap dalam periode waktu terbatas
1.      Tahap pengenalan (introduction)
Dalam tahap ini, operasi penjualan tidak selalu bekerja baik. Masih terdapat masalah keterlambatan dalam perluasan kapasitas produksi, masalah-masalah teknis yang belum dapat diatasi, dan harga tinggi
2.      Tahap pertumbuhan (growth)
Dalam tahap ini, produk diperbaiki dan distandarisasi, menjadi dapat diandalkan dalam pengguanan dan harga lebih rendah, serta para konsumen membeli dengan sedikit desakan. Kuantitas penjualan perusahaan akan meningkat cukup besar.

3.      Tahap kejenuhan (maturity)
Volume penjualan mulai menurun pertambahannya karena setiap orang atau pembeli potensial sekarang telah memiliki produk, sehingga penjualan sangat tergantung pada penggantian dan pertambahan penduduk.

4.      Tahap penurunan (decline)
Tahap penurunan yaitu tahap penurunan dalam permintaan terhadap produk. Hampir semua produk akan mengalami tahap keempat ini, oleh karena itu perusahaan harus senantiasa bekerja pada pengembangan produk-produk baru untuk menggantikan produk-produk lama.
O.    Kecenderungan dalam Pengembangan Produk
Ada beberapa alasan adanya pengembangan produk, antara lain :
A.    Banyak perusahaan mengurangi macam produk dan menghentikan pembuatan barang-barang dalam garis produknya yang hanya menguntungkan secara marginal.
B.     Banyak perusahaan sedang mencoba untuk menyederhanakan produk-produk mereka melalui perancangan kembali bagian-bagian dan komponen-komponen sehingga unit-unit dengan jumlah lebih sedikit akan melakukan pekerjaan yang sama.

Proses Pengembangan Produk Baru
Proses pengembangan produk baru, terdiri 5 langkah sebagai berikut :
a.      Pencarian gagasan
Sumber utama gagasan-gagasan produk baru adalah dari pasar atau teknologi yang telah ada. Gagasan pasar merupakan berbagai kebutuhan dan keinginan para konsumen yang belum terpenuhi.
b.      Seleksi produk
Gagasan-gagasan tersebut dianalisis dengan kriteria antara lain : potensi pasar, kelayakan finansial, dan kesesuaian operasi. Tujuan analisis adalah untuk menyaring gagasan-gagasan yang jelek, karena menerima suatu gagasan jelek dan mengembangkan menjadi suatu produk akan membuat perusahaan rugi.
c.        Disain produk pendahuluan
Bersangkutan dengan pengembangan desain terbaik bagi gagasan produk baru.

d.      Pengujian (testing)
Pengujian terhadap produk ditujukan pada pengujian pemasaran dan kemampuan teknikal produk. Salah satu cara yang  dapat dilakukan adalah dengan melakukan uji pasar.

e.       Desain akhir (final)
Dalam tahap ini, spesifikasi-spesifikasi produk dan komponen-komponennya dan gambar-gambar prakitan memberikan basis bagi proses produksinya.







DAFTAR PUSTAKA
T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE, Yogyakarta, Edisi Pertama, 2010-2011.
http://mutiarailmudrajat.blogspot.co.id/2010/11/perancangan-jasa-dan-jasa-jasa_13.html

AD dan ART KOPERASI

AD/ART KOPERASI: MENGENAL   KOPERASI   DI INDONESIA     Definisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tu...